Gereja Pantekosta Sumedang Kembali Diserang  

Reporter

Rabu, 1 Januari 2014 17:11 WIB

Pekerja mengunci gembok gerbang gereja yang dirusak oleh warga di Desa Mekargalih, Sumedang, Jawa Barat, Senin (18/6). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Sumedang - Gereja Pantekosta, Sumedang, yang sudah dilarang beroperasi sejak awal Desember 2013 lalu kembali diserang pada pukul 11.00, Selasa, 31 Desember 2013. Puluhan massa yang memaksa masuk kedalam gereja berhasil dicegah aparat keamanan.

"Massa yang tidak diketahui identitasnya mulai berkumpul di depan gereja kami," kata pemilik Gereja Panteosta, Corry Maukar, yang juga istri pendeta, Rabu, 1 Januari 2014.

Puluhan orang itu, menurut Corry, menuntut Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumedang untuk segera membongkar bangunan gereja. Mereka beralasan gereja tersebut belum punya izin mendirikan bangunan (IMB).

Aksi kekerasan bisa dihindari setelah pihak kepolisian, aparat desa, dan aparat kecamatan menggelar dialog bersama perwakilan massa dan pengurus gereja. Corry mendapat kabar berupa penundaan keputusan nasib gereja itu sampai Bupati Sumedang dilantik. Sebenarnya, Corry sudah berhasil mengumpulkan tanda tangan warga sebagai salah satu syarat pengajuan IMB. Namun, kata Corry, pihak pemerintahan selalu mempersulit urusan IMB.

"Kami sudah tahu bakal diserang kemarin, jadi kami hubungi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), sehingga Komnas menurunkan surat tembusan pengamanan gereja," ujar Corry. Jemaat gereja pun, Corry menambahkan, terpaksa merayakan Natal di luar Kabupaten Sumedang.

Sebelumnya, gereja juga sempat diserbu massa pada 17 Desember 2013. Massa yang tidak dikenal itu sempat mengambil paksa beberapa aset gereja, seperti alat musik dan komputer, walaupun kemudian dikembalikan. Tapi Corry mengaku sejumlah barang pribadi miliknya, seperti komputer, telepon genggam, pemancar Wi-Fi, dan iPad, raib entah kemana.

Gereja yang menuai kontroversi ini, menurut Corry, dibangun pada 1989. Awalnya, Corry bercerita, sebelum gereja itu dibangun, dia beserta suaminya mengontrak rumah di sana dan membuka tempat ibadah kecil-kecilan. Namun, karena jumlah jemaat yang bertambah,
mereka membeli rumah tersebut dan membangun sebuah gereja tepat di samping rumahnya. Gereja itu pun menjadi satu-satunya Gereja Pantekosta di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung.

"Ketika awal dibangun, tak ada masalah. Hingga tahun 2002, kami mengajukan perizinan pembangunan tempat ibadah. Sejak saat itu, gereja kami sering sekali dibongkar massa," ungkap dia.

Sayangnya, dia tidak mengetahui siapa saja yang pernah merusak aset tempat ibadah itu. Yang pasti, ujar Corry, bukan warga sekitarnya yang melakukan pembongkaran itu. Sebab, dia mengklaim hubungannya dengan masyarakat sekitar baik-baik saja. "Kami tidak tahu mereka siapa. Kami pun bukan aliran sesat. Gereja kami kok mesti dibongkar?"

Meski Gereja Pantekosta itu sering diancam sejak 2011 lalu, Pemerintah Kabupaten Sumedang masih memikirkan solusi agar tidak merugikan kedua belah pihak. "Kami tidak hanya memikirkan layak atau tidaknya bangunan itu dijadikan tempat ibadah," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat, dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sumedang Asep Sudrajat.

Tapi, dia melanjutkan, Pemkab Sumedang juga harus memikirkan keselamatan jemaat gereja dan keamanan harta benda.



PERSIANA GALIH




Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan

Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya