Polisi Tunggu Keluarga Terduga Teroris Ciputat  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 1 Januari 2014 14:00 WIB

Anggota Tim puslabfor serta inafis Polri melakukan olah TKP di rumah kontrakan terduga teroris yang digerebek semalam di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, (1/1). TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian saat ini sedang menunggu anggota keluarga terduga teroris guna memastikan identifikasi. Sejauh ini polisi belum memperoleh pengakuan dari pihak keluarga sejak penggerebekan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Seluruh jenazah kini berada di Rumah Sakit Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Untuk proses selanjutnya, akan dilakukan pengambilan sampel DNA korban. Pihak rumah sakit belum bisa melakukan pengambilan sampel DNA karena masih menunggu kedatangan anggota keluarga. "Untuk itu, kami imbau agar keluarga segera datang ke sini," ujar Kepala Tim Disaster Victim Identification (DVI) Markas Besar Polri Komisari Besar Anton Castilani, Rabu, 1 Januari 2013.

Ia mengatakan, proses pengambilan sampel DNA ini merupakan bagian dari serangkaian identifikasi para teroris tersebut. Kedatangan pihak keluarga menjadi penting untuk pembanding dari DNA-nya. Menurut Anton, proses identifikasi masih berlangsung. Sebelumnya, Tim Indonesia Automatic Finger Print Indentification System (INAFIS) telah menyelesaikan pengambilan sidik jari. "Sekarang sedang pengecekan gigi korban oleh tim Odontologi Pusdokkes Polri," katanya.

Juru bicara Markas Besar Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, mengatakan terduga teroris merupakan bagian dari kelompok Abu Roban. Mereka adalah Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril. Lima orang itu merupakan terduga teroris yang tewas dalam baku tembak. Satu yang disergap lebih dulu dan tewas ditembak di ujung Gang Hasan ketika dibonceng seseorang mengendarai sepeda motor adalah Daeng alias Dayat.

ERWAN HERMAWAN


Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya