Sebelum Ditahan, Atut Gerilya ke Petinggi Golkar  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Senin, 30 Desember 2013 07:19 WIB

Gubernur Banten, Atut Chosiyah menuju mobil tahanan setelah menjalani proses pemeriksaan KPK, Jakarta, 20 Desember 2013. KPK resmi menahan Atut dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilu Kada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo mengaku tak tahu materi yang akan ditanyakan penyidik lembaganya kepada dua petinggi Partai Golongan Karya, Setya Novanto dan Idrus Marham, terkait dengan kasus dugaan penyuapan di lingkungan Mahkamah Konstitusi, Senin, 30 Desember 2013.

"Saya tak tahu materi pemeriksaan, tapi yang jelas penyidik akan mengkonfirmasi informasi yang telah didapat," kata Johan saat dihubungi, Ahad, 30 Desember 2013.

Setya Novanto dan Idrus Marham bakal diperiksa penyidik KPK pada Senin, 30 Desember 2013, sebagai saksi untuk tersangka bekas Ketua MK Akil Mochtar. Setya adalah Bendahara Umum Golkar dan Idrus adalah Sekretaris Jenderal Golkar. "Setelah saya cek, benar keduanya dipanggil besok," kata Johan.

Seorang sumber di DPP Golkar mengungkapkan, mereka berdua dipanggil karena adanya pertemuan antara Setya serta Idrus dan Gubenur Banten Atut Chosiyah Chasan. Atut yang menjabat Ketua Bidang Perempuan Golkar dan Ketua Kesatuan Perempuan Golkar itu meminta Setya dan Idrus menyediakan waktu untuk bertemu. Pertemuan itu terjadi di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar di Slipi, Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2013.

Sumber itu bercerita, dalam pertemuan itu, Atut seperti sudah mengetahui akan terjerat KPK. Maka Atut meminta perlindungan, terutama kepada Setya dan Idrus.

"Gerilya Atut" itu dibenarkan seorang kader Golkar asal Banten. Menurut dia, Atut sering mengajak para petinggi Golkar bertemu. Pertemuan dengan Setya dan Idrus pada Sabtu itu bukanlah yang pertama. "Yang saya tahu betul adalah Ibu Atut sering bertemu dengan Bapak Idrus," kata dia saat dihubungi, Ahad, 29 Desember 2013.

Dalam soal kasus Akil itu, pemanggilan Setya dan Idrus merupakan yang pertama kali. Selain menjerat Akil yang merupakan bekas kader Golkar, kasus itu sudah menjerat dua kader aktif Golkar, yaitu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Chairun Nisa dan Atut Chosiyah Chasan, Gubernur Banten sekaligus Ketua Bidang Perempuan Golkar dan Ketua Kesatuan Perempuan Golkar.

Pada 3 Oktober 2013, KPK mengumumkan Akil sebagai tersangka kasus penyuapan. Sebagai Ketua MK, Akil disangka menerima suap terkait pengurusan sengketa pilkada di MK. Dalam kaitan dengan kasus ini, yang telah ditangkap adalah Akil, Atut, Chairun Nisa, adik Atut yang bernama Chaeri Wardana alias Wawan, advokat Susi Tur Andayani, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, dan pengusaha tambang Cornelis Nalau.

MUHAMAD RIZKI | TRI SUHARMAN

Terkait:
INFOGRAFIS Selingkuh Politik-Bisnis Dinasti Keluarga Atut
Atut Ditahan, Bagaimana Analisis dari Media Sosial
Tatu Bantah Elektabilitas Golkar Banten Anjlok
Kasus Alkes Banten, KPK Siapkan Sprindik Atut



Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

8 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

18 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

27 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

28 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

28 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

29 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

31 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

37 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

37 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

43 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya