Din Syamsuddin: Jenazah Korban Tsunami Dimungkinkan Dibakar
Reporter
Editor
Kamis, 30 Desember 2004 17:46 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mengatakan dalam kondisi darurat seperti musibah Aceh, hukum Islam membolehkan jenazah dibakar. "Memang ada kondisi darurat tapi belum waktunya, untuk Aceh 1-2 hari masih mungkin ada pemakaman," kata dia kepada pers dikantor PP Muhammadiyah di Jakarta, Kamis (30/12). Hal ini, katanya, mengingat hukum Islam bersifat fleksibel dan mengakomodir kondisi darurat. "Tapi hal tersebut belum terpikir. Jangan berfikir kemungkinan kemungkinan seperti itulah. Lagipula ini belum dibahas dalam komisi fatwa MUI," ujarnya.Lagipula, katanya, hukum Islam sangat menganjurkan agar mayat diperlakukan secara manusiawi. "Sebab itu harus diperlakukan secara baik," kata dia. Fatwa MUI sendiri telah membahas hal ini dan menganggap bahwa korban musibah Aceh adalah syuhada sehingga tidak perlu dimandikan, dikafani dan disalati. "Mereka dapat langsung dimakamkan," tambahnya. Wakil Ketua PMI, Sujudi, mengatakan sebagian jenazah korban Aceh sudah dikuburkan. Sebelumnya wacana pembakaran jenazah di Aceh berkembang karena kekhawatiran timbulnya penyakit kolera yang disebabkan mayat-mayat yang tidak segera dikubur itu. Sujudi menambahkan, PMI telah mempersiapkan obat anti kolera disamping membersihkan lingkungan dari jenazah dan sampah rongsokan. Din menambahkan, di beberapa daerah penyakit kolera sudah menyebar karena tidak adanya air bersih. "Agar tidak menjadi korban kedua harus memprioritaskan masyarakat yang masih hidup," katanya. Badriah