TEMPO.CO, Jakarta - Kader Perhimpunan Pergerakan Indonesia Sri Mulyono mengatakan siap mempertanggungjawabkan tulisan "Anas: Kejarlah Daku Kau Terungkap" yang diunggah di kompasiana.com. Mulyono mengatakan, dia disomasi hingga dua kali oleh kuasa hukum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Palmer Situmorang. (Baca: Ancaman Pengacara SBY)
"Saya tersanjung dan bangga tulisan saya dibaca oleh Presiden SBY dan keluarga," kata Mulyono saat dihubungi, Rabu, 25 Desember 2013. Mulyono mengklaim dirinya sebagai orang pertama yang disomasi oleh Presiden karena tulisan. Dari surat somasi yang dia terima, SBY menaruh perhatian atas tulisannya di Kompasiana.
Mulyono mengatakan, sebagai penulis dia siap bertanggung-jawab atas tulisan dengan debat ilmiah. Dia juga siap jika harus berhadapan dengan Presiden akibat tulisan tersebut. Mulyono bahkan siap jika akhirnya dimejahijaukan oleh Presiden. Namun, Mulyono mempertanyakan surat kuasa Palmer yang mengaku sebagai pengacara Presiden SBY.
Sri Mulyono mengunggah tulisan dengan judul "Anas: Kejarlah Daku Kau Terungkap" pada 14 Desember 2013. Dalam tulisan itu, Mulyono menulis, "Dari Jedah SBY 'memerintahkan KPK' menetapkan status Anas sebagai tersangka". Rupanya SBY gerah dengan tudingan itu dan melayangkan somasi kepada Mulyono.
Dalam suratnya, Palmer mengancam akan membawa kasus ini ke penegak hukum jika Mulyono tak bisa memberikan bukti atas tudingannya itu. "Mereka keberatan dengan salah satu kalimat di tulisan itu," kata Mulyono. (Baca: Alasan SBY Tunjuk Pengacara).
Mulyono mengatakan, dalam suratnya pengacara SBY meminta memberikan bukti kapan SBY memberi perintah kepada KPK. Dia akan menjawab surat tersebut setelah melakukan kajian atas tulisan yang dia unggah. "Saya akan jelaskan mengapa menggunakan tanda kutip," kata dia.
Dalam suratnya, Mulyono menuturkan, pengacara SBY memberikan tenggat waktu selama seminggu padanya untuk memberikan jawaban. Jika sampai pada tenggat yang ditentukan tak ada jawaban, menurut Mulyono, pengacara SBY akan menempuh jalur hukum. Tenggat waktu itu seharusnya berakhir pada Jumat, 20 Desember 2013 lalu. Namun, dia mengaku baru menerima surat lagi.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Menarik
Usul KPK Kurangi Utang Negara Rp 2.000 Triliun
Di Tahanan, Gerak-gerik Atut Disorot CCTV
Cerita Airin Soal Tangisan Atut
Koruptor Incar Dana Optimalisasi Rp 26,96 Triliun
Dibesuk Airin, Gubernur Atut Menangis
Pencipta AK-47 Meninggal di Usia 94 Tahun
Ki Kusumo: Peluang Jokowi Nyapres Akan Mirip Obama
Berita terkait
Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas
1 hari lalu
Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.
Baca SelengkapnyaPembangunan Masjid Al Barkah Mangkrak, Kontraktor Akan Balas Somasi dari Pengurus
2 hari lalu
Kontraktor pembangunan Masjid Al Barkah menyatakan tetap berkomitmen menyelesaikan proyek tersebut
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas
4 hari lalu
Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal
Baca SelengkapnyaDemokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY
10 hari lalu
Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati
34 hari lalu
Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati
36 hari lalu
Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh
38 hari lalu
Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex
48 hari lalu
Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.
Baca SelengkapnyaDeretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN
15 Maret 2024
Bangunan baru di Istana Negara IKN seperti rumah menteri dan istana wakil presiden mendapat kritik. Berikut fakta-faktanya.
Baca SelengkapnyaGeng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince
9 Maret 2024
Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan
Baca Selengkapnya