Gubernur Banten, Atut Chosiyah (tengah) mengenakan atasan lengan panjang batik yang dipadankan dengan celana hitam jeans saat tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta (20/12). Penampilan ini tidak jauh berbeda dengan pemeriksaan sebelumnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Andiara Aprilia Hikmat, putri dari Gubernur Ratu Atut Chosiyah, mendatangi Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin, 23 Desember 2013. Dia tiba di rutan Pondok Bambu sekitar pukul 10.00 WIB dengan didampingi suaminya.
Mengenakan baju hitam dengan pasmina hitam berpadu abu-abu, wanita berkaca mata ini, enggan menanggapi pertanyaan wartawan. Hanya pria berbaju batik hitam yang sedikit berkomentar kepada wartawan. "Saya suaminya (Andiara)," ujarnya singkat.
Keduanya sempat menunggu selama 30 menit di ruang tunggu rutan sebelum akhirnya dipanggil masuk ke dalam sekitar pukul 10.30 WIB.
Atut ditahan di Rutan Pondok Bambu karena tersandung masalah korupsi sengketa pillkada Lebak, Banten, serta korupsi alat kesehatan. Komisi antirasuah berdalih penahanan dilakukan karena Atut dikhawatirkan bisa menghilangkan barang bukti.
Atut menempati kamar Paviliun Cendara (C13)--kamar masa pengenalan lingkungan (mapenaling). (Baca: Atut Wajib Nyapu dan Ngepel di PondokBambu) Kamar tersebut berukuran 4X6 meter dan dihuni oleh 17 orang tahanan, termasuk Atut. Tak ada fasilitas mewah di dalam kamar itu, hanya ada sebuah kipas angin.