TEMPO.CO, Kupang - Kepala Merpati cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Djibrael de Hock mengaku telah meminta maaf kepada Bupati Ngada, Marianus Sae, karena tidak melayani Bupati saat hendak pulang ke Ngada.
"Kami sudah minta maaf kepada beliau (Bupati), dan Bupati menerimanya. Jadi, masalah sudah selesai," kata Djibrael kepada Tempo, Ahad, 22 Desember 2013. Namun, Merpati akan melakukan investigasi ke dalam untuk mencari tahu penyebab masalah ini. "Investigasi ini agar tidak terjadi lagi di kemudian hari," ujar Djibrael. (Baca: Tidak Kebagian Tiket, Bupati Tutup Bandara)
Marianus Sae sempat menutup Bandara Turelelo karena tidak mendapat tiket Merpati, Sabtu kemarin. Ia yang berada di Kupang memerintahkan puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja menutup landasan Bandara, sehingga pesawat Merpati dari Kupang tidak dapat mendarat. (Ini Alasan Bupati Tutup Bandara)
Menurut dia, masalah dengan Bupati Ngada sudah selesai, sehingga Merpati tetap terbang ke Turelelo, Ngada. "Masalah sudah clear. Kami tetap terbang ke sana," ia menegaskan. Penerbangan Merpati ke Ngada dalam sepekan hanya tiga kali, yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu.
