Petisi 50 : Memori Bangsa Lemah, Kasus Kejahatan Soeharto Dilupakan

Reporter

Editor

Rabu, 29 Desember 2004 04:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Memori sosial masyarakat Indonesia masih sangat pendek. "Mereka cepat melupakan kesalahan masa lalu untuk kemudian mengulanginya kembali,"kata Anggota Petisi 50, Ali Sadikin, disela-sela jumpa pers catatan akhir tahun 2004 Petisi 50 di kediamannya,Jakarta. Tampak hadir beberapa anggota petisi 50 seperti Chris Siner Key Timu, Judilherry Justam, Doddi Ch. Suriadiredja, dan Bakri A.G. Tianlean. Petisi 50 merupakan kumpulan 50 orang aktivis angkatan 45 dan 66. Saat ini, anggota Petisi 50 tinggal 24 orang, karena 26 orang lainnya telah meninggal dunia. Catatan akhir tahun ini merupakan bentuk refleksi terhadap masalah bangsa. Menurut Ali, masyarakat Indonesia sangat cepat melupakan kesalahan yang terjadi baik dalam bidang politik, budaya dan lainnya. Akibatnya, pada tahun 2004 ini belum ada perubahan signifikan. Catatan akhir tahun ini, menurut Ali, bukan menyoroti kasus per kasus. Namun, melihat sampai sejauh mana perubahan dalam implementasi cita-cita perjuangan. Ali melihat, belum ada konsistensi pemerintah dalam melaksanakan cita-cita perjuangan tersebut. "Kewajiban kita adalah bangkit untuk melaksanakannya,"ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Chris Siner Key Timu, saat membacakan catatan akhir tahun, menyatakan, selama tujuh tahun reformasi terdapat dua kali pemilihan umum dan empat kali pergantian presiden. “Namun, belum terlihat perubahan yang signifikan terhadap pelaksanaan agenda reformasi,“ katanya.Ini tercermin dari tidak meningkatnya pemahaman terhadap Undang-Undang Dasar 1945. Padahal, sudah dilakukan amandemen sebanyak empat kali. Selain itu, pengadilan korupsi, kolusi dan nepotisme, atas bekas penguasa orde baru, Presiden Soeharto tidak tersentuh lagi. "Selama ini, yang tersentuh hanyalah kulitnya saja,"kata Chris.Soal, penghapusan Dwi-Fungsi ABRI yang telah menghilangkan jatah militer di parlemen dinilai Petisi 50 masih kurang substantif. Keberadaan struktur teritorial Tentara Nasional Indonesia (TNI) disinyalir akan mencampuri kehidupan politik bangsa. Selain itu, tuntutan terhadap pertanggungjawaban orde baru tidak pernah digubris. Ditambah lagi penegakan budaya demokrasi yang rasional ternyata masih belum dilaksanakan. Banyak politisi yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan.Terakhir, otonomi daerah telah berjalan cukup jauh. Namun, masih kurang sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat. Akibatnya, banyak ekspoitasi ekonomi daerah hanya untuk memenuhi kekuasaan. Sehingga, makna dan manfaat otonomi bagi masyarakat tidak dapat dirasakanOleh karena itu, Petisi 50 menghimbau masyarakat terutama pemerintah melakukan tujuh hal. Pertama, pelaksanaan enam agenda reformasi dengan pengadilan Soeharto sebagai prioritas utama. Kedua, penyempurnaan Undang-Undang Partai Politik dan Pemilu melalui penghentian dominasi partai dan dibukanya peluang calon independenKetiga, membuat gerakan nasional mengakhiri budaya politik destruktif yang menjadikan kekuasaan, jabatan dan uang sebagai tujuan hidup dan menggantinya dengan budaya politik yang bermoral dan etika. Keempat, mengembangkan ekonomi alternatif berbasis pertanian.Kelima, penegakan hukum dan pemenuhan keadilan tidak hanya pada kasus KKN, tetapi juga kejahatan politik dan kemanusiaan. Keenam, merealisasikan anggaran pendidikan sebanyak 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ketujuh, bisnis militer dialihkan kedalam pengelolaan Badan Usaha Milik Negara. Namun, sebelumnya harus dilakukan audit yang transparan. Disisi lain, keuntungannya harus dapat meningkatkan kesejahteraan prajurit. Eworaswa

Berita terkait

Prosesi Pemakaman Soe Hok Gie, dari Gunung Semeru Bersemayam di Museum Taman Prasasti

17 Desember 2023

Prosesi Pemakaman Soe Hok Gie, dari Gunung Semeru Bersemayam di Museum Taman Prasasti

Soe Hok Gie menjadi ikon idealisme aktivis mahasiswa meninggal pada 16 Desember 1969 akibat menghirup gas beracun di Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Resmikan Perubahan Nama Gedung Blok G Jadi Grha Ali Sadikin di Balai Kota DKI

11 Desember 2023

Heru Budi Resmikan Perubahan Nama Gedung Blok G Jadi Grha Ali Sadikin di Balai Kota DKI

Pj Gubernur DKI Heru Budi meresmikan perubahan nama Gedung Blok G menjadi Grha Ali Sadikin. Ini adalah salah satu gedung di Balai Kota DKI.

Baca Selengkapnya

G30S: Ade Irma Suryani Meninggal Setelah 6 Hari Bertahan, 3 Peluru Bersarang di Tubuh Anak 5 Tahun Itu

6 Oktober 2023

G30S: Ade Irma Suryani Meninggal Setelah 6 Hari Bertahan, 3 Peluru Bersarang di Tubuh Anak 5 Tahun Itu

Pada 6 Oktober 1965, Ade Irma Suryani meninggal usai 6 hari ditembak pasukan Cakrabirawa dalam G30S. Ini detik-detik ia berpulang. Di mana makamnya?

Baca Selengkapnya

Hotel Sultan Dikosongkan Paksa Hari Ini karena Pontjo Sutowo Urung Hengkang, Begini Situasinya Sekarang

4 Oktober 2023

Hotel Sultan Dikosongkan Paksa Hari Ini karena Pontjo Sutowo Urung Hengkang, Begini Situasinya Sekarang

Pusat Pengelola Komplek GBK mengosongkan paksa Hotel Sultan hari ini, Rabu, 4 Oktober 2023. Seperti apa kondisi saat ini di sana?

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Ungkap Alasan Pemerintah Tangguhkan Kasus Hukum Kontestan Pemilu

4 Oktober 2023

Mahfud MD Ungkap Alasan Pemerintah Tangguhkan Kasus Hukum Kontestan Pemilu

Mahfud MD menyatakan kasus hukum yang melibatkan kontestan pemilu akan ditangguhkan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Mahfud MD: Kejaksaan dan Polri Tangguhkan Kasus Hukum Kontestan Pemilu

4 Oktober 2023

Mahfud MD: Kejaksaan dan Polri Tangguhkan Kasus Hukum Kontestan Pemilu

Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan kasus hukum yang melibatkan kontestan pemilu akan ditangguhkan. Agar negara tidak guncang.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum PPKGBK: Tanah Gelora Bung Karno Dibebaskan Menggunakan Uang Negara

29 September 2023

Kuasa Hukum PPKGBK: Tanah Gelora Bung Karno Dibebaskan Menggunakan Uang Negara

Kuasa hukum Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Chandra Hamzah sebut tanah di Gelora dibebaskan menggunakan uang negara.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Desak Heru Budi Segera Ganti Nama Jalan Kebon Sirih Jadi Jalan Ali Sadikin

22 Juni 2023

Ketua DPRD DKI Desak Heru Budi Segera Ganti Nama Jalan Kebon Sirih Jadi Jalan Ali Sadikin

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi mendesak Pj Gubernur DKI Heru Budi segera mengganti nama Jalan Kebon Sirih jadi Jalan Ali Sadikin.

Baca Selengkapnya

Buka Perayaan Pekan Raya Jakarta, Heru Budi: Berawal dari Bang Ali Sadikin

15 Juni 2023

Buka Perayaan Pekan Raya Jakarta, Heru Budi: Berawal dari Bang Ali Sadikin

Semenjak itu, hari ulang tahun Kota Jakarta selalu diperingati dengan menggelar acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair.

Baca Selengkapnya

Fadly Faisal Temani Rebecca Klopper, Mengingatkan Saat Bibi Ardiansyah Dampingi Vanessa Angel

8 Juni 2023

Fadly Faisal Temani Rebecca Klopper, Mengingatkan Saat Bibi Ardiansyah Dampingi Vanessa Angel

Saat menyatakan di depan pers, Fadly Faisal dampingi Rebecca Klopper, mengingatkan Bibi Ardainsyah dulu melakukan hal sama kepada Vanessa Angel.

Baca Selengkapnya