TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi akan mendalami pernyataan bekas Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis, terkait aliran dana US$ 200 ribu ke Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Sebelumnya, Yulianis mengatakan anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mendapat jatah duit dari mantan bosnya, Muhammad Nazaruddin.
"Keterangan itu tentu akan didalami oleh KPK," kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P., melalui BlackBerry Messenger, Rabu, 18 Desember 2013.
Yulianis mendatangi gedung KPK kemarin. Dia mengatakan ada aliran duit dari PT Permai ke Ibas yang terkait dengan kongres Partai Demokrat 2010.
Menurut Yulianis, dia mengeluarkan duit tersebut dari perusahaan atas perintah Nazaruddin. Bosnya itu lalu memberikan uang tersebut untuk Ibas. Yulianis kemudian mencatatkan pengeluaran itu sebagai duit untuk Ibas.
Selanjutnya: Dituding Abraham Plin-Plan <!--more-->
Pernyataan ini sekaligus untuk menyangkal perkataan Ketua KPK Abraham Samad. Abraham sebelumnya menganggap Yulianis aneh lantaran keterangan yang disampaikannya suka berbeda-beda. Peryataan soal aliran dana ke Ibas itu pun tak ada dalam berita acara pemeriksaan Yulianis. Namun, tiba-tiba ia menerangkan hal itu kepada wartawan seusai menjadi saksi dalam persidangan 14 Maret lalu.
Akan tetapi, Yulianis mengatakan bahwa hal ini telah disampaikannya saat diperiksa oleh penyidik KPK terkait kasus korupsi Hambalang. "Saya ditanya penyidik. Di catatan saya ada nama Ibas terkait dengan kongres," katanya.
Dia meminta Abraham untuk mencabut pernyatannya itu. "Saya minta Pak Samad menarik ucapannya," ujarnya.