TEMPO Interaktif, Poso: Seorang dari lima tersangka pembacok Pendeta Jemry T Balino, 30 tahun dan jemaatnya Jhoni Teger, 23 tahun, ditangkap polisi Poso Sabtu (25/12). Tersangka ditengarai sebagai warga Tokorondo, kecamatan Poso Pesisir beriinisial SM, 37 tahun. Kapolres Poso, AKBP Abdi Darma saat dikonfirmasi pada Minggu (26/12) mengatakan, SM ditangkap saat polisi mengejar lima pelaku pembacokan Pendeta Jemry. Yang bersangkutan tak bisa menjawab saat polisi menanyai keperluan dia di Masani, tempat kejadian perkara. "Polisiberkepentingan menahan SM sesuai dengan UU daruratkarena ia di curigai," ujar Kapolres. Ia menjelaskan, pelaku pembacokan berjumlah lima orang. Dua diantaranya sebagai pelaku utama, sedangkan tiga lainnya bersembunyi dalam semak-semak. Satu diantaranya membawa senjata api. Saat ini sudah empat orang saksi yang diperiksa. Namunhingga kini pihaknya belum bisa mengetahui motifpenmbacokan.Jumat pagi (24/12) sehari menjelang perayaan Natal Pendeta Jemry diserang orang tak dikenal di Jalan IrigasiDesa Pantangolemba. Warga desa Masani ini, pagi ituhendak ke desa tetangga, Pantangolemba untuk ibadah. Di tengah jalan ia dihadang dan langsung dibacok. Akibatnya Jemry menderita pendarahan serius karena luka bacokan di bagian mulut. Sedangkan Jhoni Teger terkena bacokan di bagian punggung kiri dan kanan. Keduanya kini dirawatdi rumah sakit umum Poso.Kapolda Sulteng Brigjend Polisi Ariyanto Sutadimengatakan, menurut laporan saksi di lapangan, pelakunyaadalah orang bertubuh tegap dan berambut cepak. Pelakujuga memakai pakaian personil Brimob. "Tapi setelah saya cek dilapangan tak ada anggota kami yang melakukan halitu," katanya. Keterangan dari keluarga korban Sumiati mengatakan Jemry, pada Kamis malam, berada di desa Kangkura untukkeperluan ibadah. "Karena hujan cukup lebat makakorban memutuskan menginap di rumahnya," kata Sumiati.Pagi harinya baru korban pulang ke Pantangolemba untukmengembalikan motor yang dipakai. Namun di tengah jalan ia dihadang dan dibacok.Darlis