Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan wejangan pada kader dan simpatisan partai didampingi pasangan calon gubernur Jawa Barat, Rieke Dyah Pitaloka dan calon wakil gubernur Teten Masduki, di Kantor DPD PDIP Jawa Barat di Bandung, Minggu (18/11). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, menilai popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melejit lantaran sering muncul di media. Menurut dia, bukan keinginan Jokowi yang selalu ingin tampil, namun media memang membutuhkannya.
Andrinof mengatakan, media yang berpengaruh besar mendongkrak popularitas Jokowi adalah televisi. Sebab, masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan kemungkinan besar menonton televisi. “Sekitar 90 persen masyarakat nonton TV,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI itu.
Popularitas Jokowi juga terdongkrak melalui pemberitaan media cetak dan online. "Setiap hari media menyediakan tempat untuk berita Jokowi.”
Karena itulah, menurut Andrinof, banyak kader PDI Perjuangan yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif kerap menempelkan gambar Jokowi di spanduk kampanye. “Jokowi tidak perlu pasang iklan, enggak kayak calon-calon lain yang spanduknya dipasang di mana-mana.”