Masuki Musim Hujan, Wilayah Madiun Rawan Bencana  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 12 Desember 2013 20:23 WIB

FOTO ANTARA/Fikri Ali/nz/10

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan pada musim hujan ini. Sebab, 11 dari 15 wilayah kecamatan dinyatakan rawan terjadi banjir dan tanah longsor. "Karena hampir di seluruh wilayah rawan bencana alam, kami sudah menyiapkan langkah penanggulangan," kata Kepala BPBD setempat, Ahmad Nuryanto, Kamis, 12 Desember 2013.

Menurut dia, penanganan bencana yang disiapkan itu dengan menyiagakan sukarelawan di kantor BPBD. Mereka bertugas memantau peristiwa melalui jaringan komunikasi maupun terjun langsung ke lapangan. Selain itu, pihak BPBD telah menginventarisasi peralatan untuk penyelamatan, misalnya perahu karet.

Upaya lainnya, Ahmad melanjutkan, pihak BPBD menjalin koordinasi dengan satuan kerja terkait. Di antaranya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, dan Dinas Sosial. Diharapkan, saat bencana alam benar-benar terjadi bisa segera ditanggulangi. "Kalau ada tanah longsor yang menutup jalan, bisa segera dikeruk dengan menggunakan alat berat dari Dinas PU Bina Marga," ia menjelaskan.

Adapun daerah yang rawan tanah longsor, ia menyatakan, adalah Kecamatan Kare, Saradan, Gemarang, dan Dagangan. Penyebabnya, daerah-daerah itu berada di lereng Gunung Wilis yang memiliki kontur tanah labil.

Sedangkan yang berpotensi diterjang banjir berada di tujuh wilayah kecamatan, yaitu Wungu, Madiun, Sawahan, Balerejo, Jiwan, Geger, Pilangkenceng, dan Mejayan. Secara geografis, wilayah tersebut dilalui aliran sungai dari lereng Gunung Wilis dan bermuara ke Bengawan Madiun. "Sungainya seperti Jerohan dan Catur," ujar Ahmad kepada Tempo.

Adapun intensitas yang mulai meningkat selama sepekan terakhir telah merusak dam sekaligus jembatan di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan. Ahmad mengatakan, pihak BPBD telah melakukan pendataan dan melaporkan ke Dinas PU Pengairan untuk proses perbaikannya.

Nanang, salah seorang warga Desa Kaliabu, menyatakan ambrolnya dam sekaligus jembatan penghubung dua dusun itu mengkhawatirkan penduduk. Terutama bagi mereka yang tinggal di dekat infrastruktur tersebut. "Bisa-bisa air dari kali meluber dan masuk ke rumah," ujarnya. Kerusakan itu terjadi akhir pekan lalu.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita Lainnya:
Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma
Aturan SNMPTN 2014 Berubah
Aneka Kisah Kepahlawanan Sofyan Hadi

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya