Pelecehan Agatha Liliy, Aturan Tes DPR Harus Jelas  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 12 Desember 2013 13:41 WIB

Ilustrasi. bbc.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Dian Kartikasari menyatakan, dibutuhkan aturan yang jelas mengenai pertanyaan dan pernyataan seperti apa yang bisa disampaikan kepada peserta fit and proper test di DPR. "Seringkali memang dilaporkan pertanyaan yang disampaikan tidak ada hubungannya dengan tujuan fit and proper test," kata Dian saat dihubungi Tempo pada Kamis, 12 Desember 2013.

Sebelumnya, terdapat laporan bahwa calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Agatha Lily mengalami pelecehan verbal dari anggota DPR dalam proses fit and proper test dirinya. Sedangkan, Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanudin membantah jika lembaganya disebut melecehkan salah satu calon anggota KPI tersebut.

Dian mengatakan, pelecehan bersifat luas dan sangat personal. Menurut dia, perlu dikonfirmasi kembali pelecehan seperti apa yang dialami Agatha agar tindak lanjut dapat dilakukan. "Yang pasti harusnya ada rekaman yang bisa dijadikan bukti," kata Dian.

Dian menyatakan, selama ini memang tidak ada panduan atau aturan khusus mengenai pernyataan dan pertanyaan apa saja yang dapat disampaikan kepada peserta fit and proper test di DPR. "Dalam fit and proper test, calon anggota Komnas HAM masak ditanya apa agamanya," kata Dian mengenai pengalamannya mengikuti fit and proper test. Menurut Dian, seringkali pertanyaan yang disampaikan tidak ada hubungannya dengan kapasitas kualifikasi fit and proper test.

Dian berharap kasus yang dialami Agatha dapat menjadi pelajaran bagi anggota DPR agar lebih mempertimbangkan pernyataan dan pertanyaannya kepada peserta. "Harus lebih fair dan substansif pertanyaan itu," kata Dian.

Dian mendukung penindaklanjutan atas pelecehan yang dialami Dian meskipun pelecehan itu sendiri bersifat personal dan luas. "Tetap harus ada perbaikan dari Dewan mengenai sikap mereka," kata Dian.

ISMI DAMAYANTI





Berita Lainnya:

Jepang Hibah Rp 70 T buat Kereta Supercepat di RI
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi
Inilah Ponsel Android Pertama Nokia
Badan Intelijen Amerika, NSA, Rekrut Remaja
Jokowi Setuju Bahasa Inggris di Tingkat SD Dihapus
Kontroversi Paus Fransiskus

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

42 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

45 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

46 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

48 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

50 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

29 Februari 2024

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi di seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya