Kinerja Institusi HAM Indonesia Turun  

Senin, 9 Desember 2013 16:52 WIB

Keluarga dan Kerabat Korban pelanggaran HAM melakukan Aksi Diam atau yang lebih dikenal dengan nama 'Kamisan'di depan Istana Negara, Jakarta, (4/4). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - SETARA Institute menilai kinerja penegakan hak asasi manusia di Indonesia pada 2013 menurun menjadi 2.52 poin. "Lebih rendah 0.57 poin dibandingkan dengan 2012 lalu, 2.82 poin," kata peneliti lembaga itu, Ismail Hasani, di kantornya, Senin, 9 Desember 2013.

Dia berpendapat tren penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kinerja kementerian terkait yang masih lemah. "Kinerja kementerian dianggap tidak mampu menyelesaikan kasus HAM secara signifikan," ujar Ismail.

Kementerian Hukum dan HAM misalnya, ujar Ismail, masih belum berkontribusi maksimal. Kementerian yang terkait HAM ini dinilai hanya berkontribusi sebesar 42.2 persen. Sedangkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki kontribusi sebesar 26.6 persen. "Belum ada kementerian terkait yang kontribusinya memuaskan masyarakat," katanya.

Buruknya penegakan HAM, menurut dia, juga disumbang belum optimalnya kinerja tiga kelembagaan HAM di Indonesia, yakni Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia. "Atau yang biasa disebut dengan National Human Rights Institution," ucap Ismail.

Ismail mengatakan, kinerja tiga lembaga yang mendapat mandat khusus dari negara ini dinilai belum optimal. Di antara ketiganya, masyarakat menganggap kinerja Komnas HAM paling buruk. "Konsistensi lembaga tersebut mengalami stagnansi," ujarnya.

Ismail mengatakan ada delapan indikator yang digunakan dalam penilaian tersebut, yakni, penyelesaian pelanggaran HAM di masa lalu, kebebasan berekspresi, kebebasan berkeyakinan, ranham dan kinerja lembaga HAM, perlindungan warga negara, penghapusan hukuman mati, penghapusan diskriminasi, dan hak atas ekonomi-sosial-budaya.

Dalam penilaian ini, SETARA Institute menggunakan pendekatan survei terhadap 200 sampel responden di 20 provinsi. Para responden terdiri dari penggiat HAM, akademisi, dan tokoh masyarakat. Survei tersebut dilakukan sejak tanggal 28 November 2013 hingga 5 Desember 2013 lalu.

AMRI MAHBUB

HAM

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

11 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

39 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

44 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

45 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

49 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

52 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

58 hari lalu

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya