Banyuwangi Terima Bantuan Alat Pendeteksi Longsor

Reporter

Kamis, 5 Desember 2013 20:00 WIB

Tanah longsor di wilayah lereng Gunung Wilis, Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. ANTARA/Fikri Ali

TEMPO.CO, Banyuwangi-Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan 17 peralatan peringatan dini bencana longsor dan tsunami. Peralatan tersebut terdiri dari 10 unit alat peringatan dini longsor, bantuan dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jawa Timur dan tujuh unit alat peringatan dini tsunami bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Kepala BPBD Banyuwangi, Achmad Wiyono, mengatakan dua alat peringatan dini longsor itu telah dipasang di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Sisanya berupa papan panel elektrik akan dipasang di jalur menuju Gunung Ijen di Kecamatan Licin (2 unit) dan di Desa Pakel (2 unit). Lainnya, 1 unit berada di Kecamatan Glagah, 1 unit di Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo dan 2 unit di Gunung Mrawan jalur Banyuwangi-Jember.

Daerah-daerah tersebut, kata Wiyono, selama ini tergolong rawan bencana longsor. Kasus terakhir terjadi tahun 2012 lalu di Desa Kandangan. Saat itu satu rumah tertimbun longsor meski tidak ada korban jiwa.


Alat itu akan memberikan peringatan dini kepada warga untuk segera mengungsi. Bila longsor terjadi, alat secara otomatis akan mengeluarkan sirine ke seluruh penjuru desa. "Sedangkan papan panel, peringatannya berupa tulisan kepada pengguna jalan," kata Wiyono, Kamis 5 Desember 2013.

Menurutnya, tujuh alat peringatan dini tsunami akan dipasang di sepanjang pesisir rawan tsunami. Antara lain, di Pantai Pancer dan Rajegwesi Kecamatan Pesanggaran; Pantai Lampon, Siliragung; Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo; Pantai Muncar, Kecamatan Muncar; Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi; dan Pantai Boom, Kecamatan Banyuwangi.

Wiyono mengatakan 40 desa di Banyuwangi rawan tsunami. Desa-desa itu berada di 175 kilometer garis pantai Banyuwangi. Tahun 2004 lalu, gempa yang disusul tsunami pernah menerjang kawasan pesisir selatan Banyuwangi. Musibah itu menyebabkan 214 orang meninggal, 14 orang hilang, dan ratusan bangunan rusak.

Pasca bencana tsunami itu, Banyuwangi sebenarnya pernah memiliki alat peringatan dini tsunami bantuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Namun alat tersebut hilang dicuri setahun kemudian.

Tidak adanya alat deteksi dini tsunami membuat warga di pesisir pantai selatan sering khawatir bila gempa menimpa daerahnya. Mereka hanya bisa mengandalkan gejala alam untuk mewaspadai bencana tsunami. "Setelah ada gempa, kami lihat air laut. Kalau air laut surut langsung lari," kata Ridwan Nurdin, warga yang tinggal di pesisir Grajagan.


IKA NINGTYAS

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya