Hotel dan Restoran, Penyumbang Sampah di Makassar

Reporter

Rabu, 4 Desember 2013 19:21 WIB

Sejumlah sapi ternak mencari makan di atas tumpukan sampah di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Sulsel (11/10). Peternak sapi di wilayah tersebut mengaku kesulitan mendapatkan makanan untuk ternak sehingga memanfaatkan kawasan TPA untuk ternak mereka. ANTARA /Ekho Ardiyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah makan dan hotel menyumbang volume sampah terbesar di Makassar setiap hari. Menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar, rata-rata volume sampah yang diangkut per hari antara 15 sampai 20 meter kubik. Tak kurang dari 6 meter kubik di antaranya berasal dari rumah makan dan hotel. Sampah yang diangkut kebanyakan sisa makanan.

"Kita belum tahu pasti berapa volume sampah rumah makan dan berapa hotel. Karena kita hanya mengangkutnya," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Makassar, Muhammad Kasim, Rabu, 4 Desember 2013.

Rumah makan dan hotel bertebaran di sepanjang Jalan Latu Museng, Bonto Lempangan, Lamudekelleng, Ujungpandang, Boulevard, dan Pengayoman. Selain lokasi-lokasi ini, penghasil sampah yang cukup besar datang dari wilayah kecamatan, seperti Rappocini, Mamajang, dan Panakkukang.

Setiap hari petugas mengambil sampah-sampah di kantong-kantong plastik besar untuk dibawa ke tempat penampungan akhir. Biasanya, 20 meter kubik sampah setara dengan empat mobil. Untuk kebutuhan ini, pemerintah kota mengenakan retribusi angkutan sampah sebesar Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.

Volume sampah mengalami peningkatan signifikan setiap hari. Yang berkisar antara 570 hingga 600 ton per hari. Ini disebabkan penduduk yang semakin banyak. Sedangkan Dinas Kebersihan hanya memiliki armada 151 unit yang beroperasi setiap hari. Dengan demikian, pihaknya masih membutuhkan armada untuk mengoptimalkan pengangkutan sampah di kota Makassar.

"Idealnya, armada yang harus kita miliki sekitar 200 unit. Sedangkan kita hanya punya 151 unit. Jadi kita usulkan enam armada lagi tahun 2014 pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pokok Rp 44 miliar," tuturnya.

Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Makassar, Kwandy Salim, mengatakan hotel dan restoran sudah menyiapkan tempat sampah mereka, yang dipisahkan antara sampah kering dan basah.

"Bahkan kita juga yang langsung angkut sampah ke tempat pembuangan akhir sampah dengan mobil sendiri, kalau armada Dinas Kebersihan kewalahan," kata dia.

Kwandy berharap, armada sampah yang ada di Dinas Kebersihan itu ditambah dan jangan menggunakan truk. Jadi sampah tidak tumpah di jalan. Selain itu, petugas kebersihan yang datang mengambil sampah harus di-training dengan baik, jangan sampah yang ada dilempar ke truk. "Kita juga pahami karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga petugas kebersihannya begitu," ujarnya.

DIDIT HARIYADI

Berita lain:
Sandra Dewi dan Orang Terkaya ke-125, Ada Apa?
Tiga Jejak Cikeas di Hambalang
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
Negara Mana Paling Korup Sedunia?
Agnes Monica Langganan 'Saltum'
Ayu: Kasus Sitok Berlawanan dengan Isu Perempuan Salihara

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya