Penyandang Disabilitas Tuntut Kesamaan Hak

Reporter

Editor

Eni Saeni

Selasa, 3 Desember 2013 19:06 WIB

Sejumlah penyandang disabilitas memblokir Jalan Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, saat berunjukrasa menuntut pemerintah menambah kemudahan akses pendidikan bagi mereka. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Hari Disabilitas Internasional 2013 hari ini diperingati dengan sejumlah aksi di Kota Bandung. Lebih dari 20 orang penyandang tuna netra dan tuna daksa berunjuk rasa dengan berjalan kaki untuk menyampaikan tuntutannya. Adapun mahasiswa mengajak rekan sesama mahasiswa dan dosen untuk berempati dengan berjalan sambil membawa tongkat dan dengan mata tertutup kain.

Aksi jalan kaki olah kalangan penyandang disabilitas itu beranjak dari kompleks sekolah Wiyata Guna menuju rumah dinas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan. Setelah berorasi, mereka berkeliling ke sejumlah jalan sambil membawa spanduk berisi tuntutan.

Menurut Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Jawa Barat Yudi Yusfar, secara khusus mereka meminta pemerintah memperbaiki kondisi trotoar di Bandung. "Sangat berbahaya bagi kami, trotoar rusak dan amblas di Jalan Pajajaran. Sedangkan pinggir jalan dipakai parkir kendaraan," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 3 Desember 2013.

Selain itu, kata Yudi, mereka meminta pemerintah memperbaiki mutu pendidikan untuk kalangan penyandang disabilitas. "Sekolah inklusi belum jelas pelaksanaannya, dan jumlahnya masih sedikit," kata dia.

<!--more-->

Di sektor pekerjaan, mereka juga menuntut kesamaan hak dalam soal penerimaan menjadi pekerja swasta ataupun pemerintah. Menurut dia, aturan penerimaan penyandang disabilitas sebagai pegawai negeri sejumlah 100 orang sejauh ini belum berjalan baik.

Sementara itu, di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, mahasiswa Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan menggelar aksi teatrikal. Mereka berkeliling kampus untuk mensosialisasikan Hari Disabilitas Internasional sambil mengajak mahasiswa serta dosen untuk berempati.

"Kami ajak mereka untuk mencoba dan merasakan menjadi tunanetra dengan berjalan sambil mata ditutup kain," kata Tanti Wantini, mahasiswi jurusan tersebut, Selasa, 3 Desember 2013.


<!--more-->



Dalam soal fasilitas kampus bagi mahasiswa penyandang disabilitas, kata dia, beberapa sudah terpenuhi, seperti lift dengan petunjuk suara di tiap lantai. Bahkan kini sedang disiapkan pelat braille di kelas dan akses khusus bagi tunanetra. Adapun fasilitas yang belum diganti antara lain toilet jongkok. "Kami ingin kampus yang lebih inklusif bagi mahasiswa disabilitas," ujarnya.

Aksi lain datang dari Yayasan IKEA. Yayasan mendatangi rumah penyandang disabilitas yang butuh penanganan khusus dan terancam. Manajer proyek dari Yayasan IKEA Wiwied Trisnadi mengatakan, pihaknya antara lain melatih para orang tua dan memberi terapi bagi anak-anak penyandang disabilitas di sejumlah daerah di sekitar Bandung. "Ada yang kami ungsikan karena terancam jadi korban pelecehan seksual," ujarnya.

ANWAR SISWADI

Topik Terhangat:
Sitok Dituduh Hamili Wanita | HIV/AIDS dan Kondom | Kecelakaan Paul Walker | Polwan Berjilbab | Jokowi Nyapres



Berita Terpopuler:
Dituding Pencitraan, Jokowi: Salahkan Media
KPK Rekrut Tentara sebagai Kepala Keamanan
Ini SMS Bu Pur ke Ani SBY Soal Proyek di Kemenpora
Usul MK Dibubarkan, Rhoma Irama Diminta Simak UUD
Soal Jilbab Polwan, SBY Minta Polri Proporsional
Ini Fakta Porsche GT Perenggut Nyawa Paul Walker


Berita terkait

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

2 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

3 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

3 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

4 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

4 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya