TEMPO.CO, Bandung - Hari Disabilitas Internasional 2013 hari ini diperingati dengan sejumlah aksi di Kota Bandung. Lebih dari 20 orang penyandang tuna netra dan tuna daksa berunjuk rasa dengan berjalan kaki untuk menyampaikan tuntutannya. Adapun mahasiswa mengajak rekan sesama mahasiswa dan dosen untuk berempati dengan berjalan sambil membawa tongkat dan dengan mata tertutup kain.
Aksi jalan kaki olah kalangan penyandang disabilitas itu beranjak dari kompleks sekolah Wiyata Guna menuju rumah dinas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan. Setelah berorasi, mereka berkeliling ke sejumlah jalan sambil membawa spanduk berisi tuntutan.
Menurut Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Jawa Barat Yudi Yusfar, secara khusus mereka meminta pemerintah memperbaiki kondisi trotoar di Bandung. "Sangat berbahaya bagi kami, trotoar rusak dan amblas di Jalan Pajajaran. Sedangkan pinggir jalan dipakai parkir kendaraan," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 3 Desember 2013.
Selain itu, kata Yudi, mereka meminta pemerintah memperbaiki mutu pendidikan untuk kalangan penyandang disabilitas. "Sekolah inklusi belum jelas pelaksanaannya, dan jumlahnya masih sedikit," kata dia.
<!--more-->
Di sektor pekerjaan, mereka juga menuntut kesamaan hak dalam soal penerimaan menjadi pekerja swasta ataupun pemerintah. Menurut dia, aturan penerimaan penyandang disabilitas sebagai pegawai negeri sejumlah 100 orang sejauh ini belum berjalan baik.
Sementara itu, di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, mahasiswa Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan menggelar aksi teatrikal. Mereka berkeliling kampus untuk mensosialisasikan Hari Disabilitas Internasional sambil mengajak mahasiswa serta dosen untuk berempati.
"Kami ajak mereka untuk mencoba dan merasakan menjadi tunanetra dengan berjalan sambil mata ditutup kain," kata Tanti Wantini, mahasiswi jurusan tersebut, Selasa, 3 Desember 2013.
<!--more-->
Dalam soal fasilitas kampus bagi mahasiswa penyandang disabilitas, kata dia, beberapa sudah terpenuhi, seperti lift dengan petunjuk suara di tiap lantai. Bahkan kini sedang disiapkan pelat braille di kelas dan akses khusus bagi tunanetra. Adapun fasilitas yang belum diganti antara lain toilet jongkok. "Kami ingin kampus yang lebih inklusif bagi mahasiswa disabilitas," ujarnya.
Aksi lain datang dari Yayasan IKEA. Yayasan mendatangi rumah penyandang disabilitas yang butuh penanganan khusus dan terancam. Manajer proyek dari Yayasan IKEA Wiwied Trisnadi mengatakan, pihaknya antara lain melatih para orang tua dan memberi terapi bagi anak-anak penyandang disabilitas di sejumlah daerah di sekitar Bandung. "Ada yang kami ungsikan karena terancam jadi korban pelecehan seksual," ujarnya.
ANWAR SISWADI
Topik Terhangat:
Sitok Dituduh Hamili Wanita | HIV/AIDS dan Kondom | Kecelakaan Paul Walker | Polwan Berjilbab | Jokowi Nyapres
Berita Terpopuler:
Dituding Pencitraan, Jokowi: Salahkan Media
KPK Rekrut Tentara sebagai Kepala Keamanan
Ini SMS Bu Pur ke Ani SBY Soal Proyek di Kemenpora
Usul MK Dibubarkan, Rhoma Irama Diminta Simak UUD
Soal Jilbab Polwan, SBY Minta Polri Proporsional
Ini Fakta Porsche GT Perenggut Nyawa Paul Walker