TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Ahmad Yani, mempertanyakan alasan Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Wakil Presiden Boediono di rumahnya. Pertanyaan itu diungkapkan politikus Partai Persatuan Pembangunan itu dalam rapat dengar pendapat dengan pimpinan KPK di kompleks parlemen, Senayan, Senin, 2 Desember 2013.
"Betul, KUHAP tidak mewajibkan saksi diperiksa di kantor KPK. Tetapi yang perlu dikonfirmasi, sebagian besar para saksi dipanggil ke KPK, anggota DPR juga begitu. Ini preseden buruk," ia menambahkan.
Bila alasan Boediono diperiksa lantaran kesibukan, kata dia, semua saksi bisa menyatakan hal yang sama. Ia khawatir alasan ini akan menjadi senjata bagi pejabat negara menolak diperiksa di KPK. "KPK tidak boleh diskriminatif," katanya.
Boediono diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi Bank Century pada Sabtu dua pekan lalu. Pemeriksaan tersebut tidak berlangsung di KPK, melainkan di rumah dinas mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut. Pemeriksaan itu mengundang kritik berbagai pihak, termasuk wartawan, lantaran dianggap tidak transparan dan tebang pilih.
Yani menuturkan, bila Boediono tidak diperiksa di KPK dengan alasan protokoler akan mengganggu kinerja KPK, nyatanya Boediono pernah dipanggil ke DPR saat mengusulkan hak angket Century. "DPR tidak disterilkan dan bisa bekerja," ujar dia.
Ia juga menyoroti pemeriksaan Boediono yang dilakukan pada hari libur. Ia menganggap pemeriksaan tersebut ganjil lantaran sebagian besar saksi tidak pernah diperiksa pada hari libur. "Saya tidak tahu. Ini mungkin karena semangat perang melawan korupsi, jadi libur pun digunakan bekerja," katanya.
Pertanyaan Yani belum sempat dijawab pimpinan KPK karena rapat diskors untuk salat dan makan siang. Pertemuan kembali digelar pukul 14.00 WIB. Agenda rapat adalah penjelasan KPK atas sejumlah pertanyaan DPR tekait dengan penggunaan anggaran, penanganan kasus, serta pencegahan.
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Dituding Terima Rp 1,7 Miliar, Ini Kata Jokowi
Stasiun Depok UI Dijaga Ketat
Sitok Bantah Beri Minuman Keras ke Mahasiswi
Harimau di Film Life of Pi Nyaris Tenggelam
Sitok Dilaporkan ke Polisi, Ini Kronologinya
Berita terkait
Cerita Ganjar Bertemu dengan Boediono dan Romo Magnis, Diberi Wejangan Pengembangan Ekonomi hingga..
24 November 2023
Ganjar Pranowo pada hari ini bertemu dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan Romo Magnis. Apa saja yang dibicarakan?
Baca SelengkapnyaBertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM
24 November 2023
Boediono mengatakan pertemuan bersama Ganjar hanya berbicara soal pengalamannya selama berada di pemerintahan sejak orde baru.
Baca SelengkapnyaSambangi Romo Magnis Suseno, Ganjar Bilang Diskusi soal Moral dan Etika
24 November 2023
Ganjar Pranowo menganggap Romo Magnis sebagai tokoh agama dan intelektual.
Baca SelengkapnyaSBY Berbagi 3 Memori Jadi Presiden, Tak Ingin Salahgunakan Kekuasaan
18 Agustus 2023
"Kami sungguh tidak ingin menyalahgunakan kekuasaan yang kami miliki," ucap SBY.
Baca SelengkapnyaAHY Tiba di Pacitan, Bakal Resmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Hari Kemerdekaan
16 Agustus 2023
AHY bersama Annisa Pohan telah tiba di Pacitan sejak Selasa malam untuk meresmikan Museum dan Galeri SBY-Ani pada 17 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTry Sutrisno Sebut Kriteria Pemimpin Yang Baik Setelah Sambut Muhaimin Iskandar
20 Mei 2023
Try Sutrisno menilai pemimpin yang baik harus memiliki otak yang cerdas dan hati yang bersih.
Baca SelengkapnyaSambangi Boediono, Cak Imin Ngaku Tak Dapat Wejangan Politik
17 Mei 2023
Cak Imin mengaku mendapatkan banyak masukan dan wejangan dari safari politik ke para mantan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaTiba di Rumah Boediono, Cak Imin Akan Minta Saran Soal Ekonomi dan Pemilu 2024
17 Mei 2023
Cak Imin tampak datang ke kediaman Boediono dengan mengenakan batik dan peci hitam. Adapun Boediono tampak menyambutnya langsung.
Baca SelengkapnyaSafari ke Wapres, Cak Imin Hari Ini Sambangi Boediono
17 Mei 2023
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin hari ini akan bertemu dengan mantan Wapres Boediono.
Baca SelengkapnyaMasa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini
7 Februari 2023
Masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry menjabat sejak 23 Mei 2018. Siapa saja yang pernah menjadi Gubernur BI?
Baca Selengkapnya