Menhan Purnomo Yusgiantoro (kiri) menyambut kedatangan Menhan Australia David Johnston (kanan) di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11). ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO. CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan Indonesia mempertimbangkan untuk memiliki satelit sendiri. Selama ini, kata dia, Indonesia menyewa satelit yang dipakai lebih dari satu negara.
“Makanya mudah disadap,” kata Purnomo di Century Park Hotel, Jumat, 29 November 2013.
Namun, rencana ini baru dibahas dalam rapat kerja Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat dengan Kementerian Pertahanan, Badan Intelejen Negara, Kementerian Luar Negeri, dan Kepolisian Republik Indonesia. Selanjutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika yang akan memegang kendali.
Ketua Komisi Pertahanan DPR Mafhudz Siddiq mendukung rencana tersebut. Ia menilai niat Indonesia memiliki satelit sendiri sudah cukup kuat. “Tingkat urgensinya memang ada,” kata dia. Rencana pembuatan satelit ini, kata Mahfudz, sudah sampai pada keputusan politik tahap pertama.
Anggaran untuk satelit tersebut akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2014. Namun, karena rencana kerja dan anggaran kementerian dan lembaga sudah disahkan, alokasi akan diajukan pada APBN Perubahan. “Harus masuk ke Anggaran 2014 karena nanti pasti multiyears,” kata dia.