DPR: Tekan Australia, Jangan Beri Penawaran  

Reporter

Kamis, 28 November 2013 11:18 WIB

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Mahfudz Siddiq, meminta pemerintah Indonesia bertindak tegas menghadapi Australia. Menurut dia, ini saatnya Indonesia memaksa Australia menata ulang cara berhubungan antara dua negara.

"Kita harus memberikan tekanan, bukan memberikan tawaran," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 28 November 2013. Menurut dia, Australia sangat membutuhkan Indonesia. Secara geopolitik, kata Mahfudz, Indonesia juga membutuhkan peran Australia.

Ihwal surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Australia, kata Mahfudz, harus diposisikan tekanan Indonesia terhadap Australia. Dia meminta Presiden jangan terlalu cepat melunak. Australia yang seharusnya memperbaiki hubungan, ujar dia, bukan Indonesia.

"Kami menginisiasi protokol Indonesia-Australia," kata Mahfudz. Indonesia dan Australia akan menyusun protokol atau kode etik hubungan kedua negara. Tujuannya, kata dia, untuk menjamin tidak terulangnya tindakan penyadapan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro belum bersedia membeberkan tiga respons Presiden Yudhoyono terhadap surat Perdana Menteri Australia, Tony Abbot. "Kita tunggu saja, sabar dulu," ujar dia.

SUNDARI




Berita Terpopuler Lainnya
Dokter Ayu Menyesal Jadi Dokter
Mobil Kapolri Bakal Turun Kelas Menjadi Kijang
Tiga Keluhan Nur Mahmudi kepada Jokowi
Prabowo Akan Temui Megawati
Tak Mogok, Dokter di RS Fatmawati Kenakan Baju Hitam

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya