Komnas HAM Tolak Gelar Pahlawan untuk Sarwo Edhie  

Reporter

Kamis, 28 November 2013 11:08 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan), disaksikan Wakil Presiden Boediono (kedua kanan), Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri (kedua kiri), dan Ketua DPR Marzuki Alie (kiri), menyampaikan sambutan pada acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menolak rencana pemberian gelar pahlawan kepada Jenderal Purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo. Rencana penganugerahan gelar pada 2014 ini dinilai akan menyakiti para korban kekerasan masa lalu, khususnya kasus kekerasan HAM 1965.

"Pemberian gelar pahlawan tersebut sangat tidak etis diberikan kepada seorang pimpinan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat yang diduga ikut berperan atas peristiwa 1965," kata Natalius melalui pesan singkat, Kamis, 28 November 2013.

Natalius menilai pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum serius dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. Pengajuan gelar pahlawan baru etis dilakukan setelah SBY mampu menyelesaikan kasus HAM tersebut.

Pengajuan tersebut kemudian akan dipandang sebagai proses rekonsiliasi yang disepakati pemerintah dan korban pelanggaran HAM masa lalu. Keputusan SBY untuk memberikan gelar kepada mertuanya tersebut dapat dihargai bila ada penyelesaian masalah pelanggaran HAM masa lalu.

Natalius mengklaim Komnas HAM telah selesai melakukan penyelidikan kasus pelanggaran HAM masa lalu. Komnas HAM juga mendorong penyelesaian secara hukum atau alternatif berupa transitional justice. Akan tetapi, menurut dia, hasil penyelidikan tersebut belum mendapat respons positif dari SBY.

Natalius menyatakan, jika belum bisa diselesaikan, maka akan memunculkan penolakan serupa pada orang lain yang diduga pelaku pelanggar HAM pada masa lalu.

"Jenderal Sarwo Edhie memegang posisi yang penting dan dianggap masyarakat sebagai salah satu orang yang ikut terlibat peristiwa 1965 dan menjadi noda hitam bangsa Indonesia."

Selain Komnas HAM, protes juga dilayangkan sebuah petisi online di change.org yang digagas Soe Tjen Marching. Petisi ini sendiri sudah ditandatangani sekitar 2.860 orang yang menolak Sarwo Edhie menjadi pahlawan nasional. Petisi ini menuding Sarwo Edhie sebagai dalang pembunuhan ratusan ribu pendukung Sukarno.

Sarwo Edhie Wibowo adalah orang tua dari istri Presiden SBY, Kristiani Herrawati, dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Purnawirawan Pramono Edhie Wibowo. Pemberian gelar pahlawan dikabarkan telah disetujui oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan pada tahun ini dan akan ditetapkan pada 2014.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

11 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

19 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

32 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.

Baca Selengkapnya