Dokter Demo, Pasien Risiko Tinggi Tetap Dilayani

Reporter

Rabu, 27 November 2013 13:53 WIB

Sejumlah dokter membawa poster saat melakukan aksi solidaritas di depan Rumah Sakit Umum provinsi NTB di Mataram (27/11). Sebanyak 117 dokter umum dan spesialis yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) NTB melakukan aksi mogok bekerja sebagai bentuk soldaritas menolak kriminalisasi dokter. ANTARA/ Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Mojokerto - Rumah Sakit Umum Daerah dr Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, ternyata tetap melayani pasien ibu hamil meski para dokter kandungan di sana mogok praktek. “Ada dua ibu hamil yang tetap kami layani, pertama karena menderita hipertensi dan kedua prematur,” kata Ketua Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Komisariat Kota dan Kabupaten Mojokerto M.N. Akbar usai demonstrasi, Rabu, 27 November 2013.

Sesuai janji mereka, meski mogok kerja sehari, para dokter spesialis kandungan atau obstetri dan ginekologi tetap melakukan penanganan pasien emergency. “Tadi Anda lihat sendiri, yang emergency tetap ditangani,” kata Akbar.

Kedua pasien itu berasal dari Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Mereka dirawat intensif di gedung Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif RSUD. Mereka adalah Dwi Nurul, 22 tahun, yang menderita hipertensi dalam kehamilan dengan usia kandungan 38 minggu, dan Vita Rusmalasari, 20 tahun, dengan usia kandungan 34 minggu dan termasuk prematur.

Akbar mengatakan, pasien yang kemungkinan bayinya lahir prematur diupayakan ditahan proses melahirkannya. Sedangkan pasein hipertensi akan dilihat lagi kondisi bayinya. “Jika semakin memburuk, terpaksa kami lakukan operasi caesar.”

Suami Dwi Nurul, Adi Susanto, mengaku tetap dilayani meski ada aksi mogok para dokter spesialis kandungan. “Tadi pagi, istri saya terasa mual dan pusing, lalu saya bawa ke sini dan tetap dilayani,” kata warga Desa Sawo, Kecamatan Kutorejo ini.

Hal yang sama dikatakan kakak Vita, Sofi, yang mengantar ke rumah sakit. “Gejalanya mual dan bayinya masih prematur. Sekarang masih dirawat,” ujarnya.

Dalam aksi orasi di halaman RSUD dr Soekandar, Mojosari, tak hanya dokter spesialis kandungan, para dokter spesialis lain, manajamen rumah sakit pemerintah dan swasta, serta pengurus Ikatan Dokter Indonesia Cabang Mojokerto juga ikut orasi dan membentangkan spanduk.

Aksi ini sebagai solidaritas atas dipidananya sejumlah dokter di Menado dalam kasus malpraktek ibu melahirkan, setelah kasasi Mahkamah Agung menyatakan tim dokter yang menangani pasien meninggal itu bersalah.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

15 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

45 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

50 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

3 Maret 2024

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

3 Maret 2024

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya