TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menyatakan tak terlalu risau dengan elektabilitas yang masih rendah dalam berbagai survei. Demokrat yakin elektabilitas partai akan menanjak menjelang Pemilu 2014.
"Kalau survei demikian, ya, tidak apa-apa," kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarifuddin Hasan ketika ditemui di Kompas 100 CEO Forum, Jakarta, Rabu, 27 November 2013. Syarief mengatakan, rendahnya elektabilitas partai akan menjadi cambuk bagi seluruh kader. "Ini agar kami terus bekerja lebih keras lagi."
Menteri Koperasi itu tak risau jika partai lain enggan menjalin koalisi dengan Demokrat. Dia memahami bahwa saat ini suhu politik sedang tinggi. Namun, kata dia, situasi politik masih berkembang dan patut terus dicermati.
Ahad lalu, Lingkaran Survei Indonesia melansir hasil survei elektabilitas partai peserta Pemilu 2014. Survei digelar pada 12 September-Oktober 2013 lalu terhadap 1.200 responden dengan rentang kesalahan 2,9 persen. Hasilnya, elektabilitas Demokrat mentok di level 10 persen. Survei ini menegaskan hasil sigi sebelumnya versi lembaga lain. Pada April 2013, misalnya, hasil survei Center for Strategic and International Studies menyebutkan, elektabilitas Demokrat hanya di angka 7,1 persen.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.