TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Khatulistiwa Literary Award kembali digelar. Tahun ini, penghargaan di bidang sastra itu diberikan kepada Afrizal Malna dan Leila S. Chudori. Leila adalah wartawan senior Tempo yang disela-sela kesibukannya banyak melahirkan karya sastra berupa cerpen dan puisi.
Ketua Tim Juri Damhuri Muhammad, menjelaskan karya yang masuk proses seleksi diperoleh berdasarkan rekomendasi penerbit maupun pengarang. Tak kurang dari 70 judul buku prosa dan 40 judul buku puisi masuk ke meja panitia. Dari jumlah itu, hanya lima finalis yang masuk nominasi.
"Kami berupaya mencari yang istimewa dalam keranjang yang sarat oleh barang-barang tiruan. Kerja yang tak segampang membalik telapak tangan. Bagai mencari jarum yang hilang dalam timbunan jerami," ujar Damhuri dalam kata sambutannya, 26 November 2013.
Buku puisi Museum Penghancur Dokumen karya Afrizal dipilih lantaran mampu melukiskan kehidupan dunia modern dan masyarakat urban dengan nuansa puistik. Sedangkan, novel Pulang karya Leila memiliki kekuatan yang membaurkan fragmen peristiwa tentang kehidupan orang eksil secara paralel.
Ketua Tim Penyelenggara Richard Oh, menjelaskan karya sastra di Indonesia memperlihatkan banyak kemajuan dalam setahun terakhir. Beberapa diantaranya bahkan akan terbit di Amerika, Italia, Prancis dan Turki. "Sastra dunia mulai melirik pada Indonesia," ujarnya.
Salah satu karya yang akan terbit untuk pasar di luar negeri adalah novel Pulang yang saat ini sedang dalam proses penterjemahan ke dalam bahasa Jerman. Buku ini nantinya juga akan melengkapi koleksi buku Indonesia, sebagai tamu kehormatan dalam ajang Frankfurt Book Fair di tahun 2015.
Sebagai tamu kehormatan, dunia perbukuan Indonesia tentu perlu menyiapkan diri secara matang. Sayangnya, Kementerian Pendidikan Nasional hingga kini belum memulai langkah konkret. "Pemerintah perlu segera membentuk panitia dan tim kurasi untuk memilih buku yang bagus," ujar Leila.
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
3 hari lalu
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.