Aksi Dokter Diminta Tak Abaikan Pasien  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 26 November 2013 16:22 WIB

TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember meminta aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas terhadap kriminalisasi dokter yang akan dilakukan para dokter pada Rabu besok, 27 November 2013 tidak sampai mengabaikan pasien. "Bagaimanapun, pasien dan tugas layanan di tempat kerja masing-masing harus tetap diperhatikan, tidak boleh diabaikan," kata Kepala Bagian Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis, Selasa, 26 November 2013.

Yumarlis mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jember serta rumah sakit dalam kaitan dengan rencana aksi solidaritas atas penahanan dr. Dewa Ayu Sp.OG oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. Menurutnya, aksi untuk menyuarakan sikap adalah hak para dokter. "Tetapi hak pasien untuk mendapat perawatan dan penanganan medis yang baik tetap harus dijalankan sesuai tugas masing-masing," kata dia.

Dr. Justina Evi Tyaswati, Kepala Humas Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember menambahkan, lpeayanan untuk pasien di rumah sakit itu tetap diberikan meskipun para dokter ikut aksi solidaritas. "Aksi untuk menyatakan sikap tetap jalan, tetapi layanan di sini juga tetap seperti biasa. Tetap ada yang piket dan bertanggung jawab untuk layanan seperti di bagian kandungan dan bedah," kata dia.

Ketua Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota IDI Cabang Jember dr. Endang Ma'ruf, Sp.OG mengatakan, IDI Jember juga menyatakan sangat prihatin dan menyesalkan kejadian penuntutan, penangkapan, dan penahanan rekan sejawatnya itu. "Kami juga menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap dokter. Dokter bukan pembunuh," katanya tegas.

Menurut dia, pengaduan masyarakat tentang dugaan kesalahan dokter seharusnya diajukan kepada IDI dan MK DKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia). Pasalnya, hanya majelis itu yang dapat membuktikan apakah telah terjadi kesalahan dalam menjalankan profesi, malpraktek, atau pelanggaran kode etik. Dengan kata lain, penilaian tidak bisa serta-merta dilakukan oleh penegak hukum. "Kecuali kalau dokter memakai narkoba atau membunuh, bisa langsung ke polisi," ujar dia.




MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

19 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

49 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

4 Februari 2024

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

16 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?

Baca Selengkapnya