Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani dalam jumpa pers di kediaman Megawati, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (20/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kurang diminati pemilih muda. "Buat yang muda, Megawati tidak ada daya tariknya. Bicaranya sedikit, penampilan konservatif, dia selera orang tua," ujar Arbi ketika dihubungi, Senin, 25 November 2013.
Menurut dia, budaya pop yang digemari kaum muda saat ini sangat mengedepankan komunikasi. Arbi mencontohkan musik, "Mereka tidak peduli liriknya apa, kalau musiknya bagus ya mereka suka," ujar Arbi. Pemilih Megawati, menurut Arbi, didominasi oleh pemilih tua.
Menurut Arbi, keberadaan Jokowi dalam partai berlambang banteng tersebut membuat suara untuk PDIP naik menjadi di atas 20 persen. Padahal, pada Pemilu 2009 lalu, suara PDIP hanya 18 persen. "Elektabilitas Mega dalam survei-survei tidak sampai 10 persen, tapi suara PDIP bisa di atas 20 persen karena Jokowi," ujar dia.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.