Pemeriksaan Boediono Menuai Kecaman

Reporter

Senin, 25 November 2013 07:30 WIB

Wakil Presiden Boediono. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -- Pegiat antikorupsi menilai kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi ke kantor Wakil Presiden Boediono dapat menimbulkan kecurigaan publik. Peneliti dari Indonesia Corruption Watch, Tama S. Langkun, mengatakan secara hukum pemeriksaan itu tidak ada masalah. Yang menjadi persoalan adalah perlakuan KPK yang mendatangi kantor Boediono.

Menurut Tama, semestinya KPK memeriksa Boediono sebagai saksi di kantor KPK di Kuningan, Jakarta. Ia mempertanya­kan pertimbangan KPK men­datangi kantor Boe­diono. Dalam proses penegakan hukum, kata dia, KPK dapat menerobos apa pun, termasuk memanggil Boediono ke KPK. "Bukan malah mendatangi kantor mantan Gubernur Bank Indonesia itu," ujarnya kemarin malam.

Sabtu pekan lalu, Boediono diperiksa KPK di kantornya sebagai saksi untuk tersangka Budi Mulya dalam perkara dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek kepada Bank Century pada 2008. Dalam pemeriksaan itu, Boediono mengatakan penyelamatan Century harus dilakukan untuk menghindarkan Indonesia dari efek krisis ekonomi dunia.

Sebelum Boediono, KPK juga sudah memeriksa sejumlah mantan pejabat tinggi negara. Pada April 2013, penyidik KPK memeriksa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Washington, Amerika Serikat. Sri Mulyani kini menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia. Kamis pekan lalu, giliran mantan wakil presiden Jusuf Kalla yang diperiksa penyidik di kantor KPK.

Dalam jumpa pers seusai pemeriksaan, Boediono mengatakan pemeriksaan dilakukan di kantornya demi menghindari kerepotan. Ia pun mengaku meminta diperiksa pada Sabtu lalu karena tidak memiliki cukup waktu pada hari kerja. "Tak ada intervensi apa pun meski pemeriksaan ini di kantor saya," ujar Wakil Presiden.

Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., enggan mengomentari alasan pemeriksaan Boediono di kantor Wakil Presiden. Dia berkilah tidak berwenang menjelaskan alasan dan pemilihan lokasi pemeriksaan. "Biarkan unsur pimpinan yang akan menjelaskan sedetail-detailnya soal pemeriksaan Boediono," katanya kemarin.


REZA ADITYA | NURUL MAHMUDAH | LINDA TRIANITA

Berita Terpopuler Lainnya
Daftar Penyadapan Australia Sejak 1950
Gratis! Naik Angkot Kurang dari Satu Jam
Farhat: Menabrak, Dosa AQJ Tak Akan Habis
Survei: Tokoh Islam Tak Mampu Saingi Jokowi
Ini Klub Gay dan Waria di Jakarta Sejak 1980




Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

6 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

15 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

15 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

18 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

18 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

21 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya