DPRD Yogya Larang Talangi Dana Keistimewaan  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 21 November 2013 17:20 WIB

Sidang paripurna perwakilan rakyat terkait polemik RUUK DIY, di DPRD Provinsi DIY Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta, mencela rencana pemerintah DIY memakai dana talangan gara-gara dana keistimewaan belum cair menjelang akhir 2013 ini. “Pemerintah DIY sebaiknya menunggu pencairan atau transfer duit keistimewaan dari pemerintah pusat,” ujar anggota Badan Anggaran DPRD DIY, Arif Noor Hartanto, Kamis, 21 November 2013.

Menurut dia, rencana menggunakan dana talangan untuk membiayai program keistimewaan tidak ideal. Penggunaan dana talangan dari kas daerah atau sumber lain yang bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN menimbulkan risiko. “Ini menyangkut pertanggungjawaban keuangan. Lebih baik pemerintah DIY bersabar dan menep,” kata Arif.

Dia menilai, penggunaan dana talangan mengesankan pemerintah DIY terlalu memaksakan diri untuk menghabiskan duit menjelang akhir tahun. Arif menyarankan pemerintah DIY menjalankan program keistimewaan setelah pemerintah pusat mentransfer dana. Karena tahun anggaran 2013 segera berakhir, Arif meminta pemerintah DIY menjalankan program yang memungkinkan. “Sebaiknya mendahulukan program yang menjadi prioritas,” kata dia.

Bahkan Arif memperingatkan pemerintah DIY agar tidak menyentuh dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD untuk menalangi dana keistimewaan. Menurut Arif, pemerintah DIY hanya bisa memakai dana APBD untuk program atau kegiatan daerah yang sudah ditetapkan bersama Dewan.

Dana APBD, kata Arif, tidak bisa digunakan untuk membiayai program keistimewaan. Jika pemerintah DIY akan menggunakan dana APBD untuk program keistimewaan, maka harus mendapat persetujuan dari Dewan. “Saran saya sebaiknya tidak menggunakan dana APBD,” kata dia.

Hingga kini masih belum jelas sumber dana yang dipakai untuk menalangi dana keistimewaan yang belum cair itu. Sejumlah pejabat menyebut dana itu dari kas daerah, tapi mereka menolak menjelaskan lebih jauh. “Kalau soal sumber dana dari mana, saya enggak mau komentar,” ujar Kepala Dinas Sosial Untung Sukaryadi, Kamis, 21 November 2013.

Padahal sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang telah menjalankan proyek keistimewaan menyatakan telah mendapat perintah pencairan dari pemerintah DIY. Lantaran perintah itu, maka mereka mengajukan surat pencairan dana. “Sudah ada perintah, bahwa dana sudah bisa dicairkan,” kata Untung.

SHINTA MAHARANI | PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

13 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya