Kerjasama TNI-AL dengan AL-Australia Terus Meningkat
Reporter
Editor
Jumat, 17 Desember 2004 03:47 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan Australia Robert Hill, Kamis (16-12) di Jakarta. Menurut Endriartono, kedua pihak membahas perlunya mengadakan kerja sama pertahanan terutama menjaga wilayah perbatasan kedua negara. Mengenai perluasan wilayah teritorial di Bagian Utara Australia, Jenderal Endriartono menyatakan tidak dibicarakan secara khusus. Namun agar tidak terjadi pengklaiman wilayah negara lain (wilayah perbatasan laut) Endriartono mengusulkan dilakukannya kegiatan bersama di wilayah perbatasan laut. "Agar kedua belah pihak mendapatkan keuntungan tanpa harus mengurangi kehormatan dan kedaulatan kedua negara,"katanya.Endriartono juga meminta Australia memberikan informasi ke Indonesia jika mereka mendeteksi adanya hal-hal yang dianggap mengganggu keamanan. "Tidak kemudian mengambil langkah sendiri, tetapi harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan kita (Indonesia),"ujarnya usai pertemuan itu. Dalam pertemuan itu, Endriartono juga menyampaikan perlunya melakukan pelatihan militer bersama termasuk pertukaran perwira antara kedua negara. Untuk memperbaiki hubungan yang telah memburuk sejak peristiwa Timor Timur.Menurut Kepala staf AL, Laksamana Bernard Kent Sondakh, sejarah angkatan laut Indonesia paling tua bekerjasama dengan Australia. Seperti latihan-latihan bersama. "Sebenarnya sudah punya payung patroli dengan Australia, yang sudah jalan di Timor Gap (Celah Timor) sejak dulu. Tapi kemudian berhenti,"kata Kent Sondakh.Karena itu kerjasama TNI-AL dengan AL Australia sangat penting. "Seharusnya tanggal 11 Desember ini saya ke Australia, membicarakannya. Tapi delay (diundur) dan mungkin Januari kami (TNI-AL dan Australia Navy) bertemu,"ujar KSAL yang baru saja mendapat Bintang Tertinggi Panglima Gagah Angkatan Tentra dari Yang Dipertuan Agung, Malaysia.Sunariyah