Akbar Tanjung Umbar Kepahlawananya Menyelamatkan Golkar
Reporter
Editor
Jumat, 17 Desember 2004 02:06 WIB
TEMPO Interaktif, Nusa Dua:Sidang Pleno yang mengagendakan pembacaan laporan pertanggungjawaban Akbar Tandjung sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar 1999-2004 menjadi ajang kampanye buat dirinya. Terlihat dari naskah LPJ setebal 40 halaman maupun dalam film dokumenter selama sepuluh menit menjelang berakhirnya laporan pertanggungjawaban Akbar Tandjung. Dalam laporan pertanggungjawaban Akbar menggambarkan getirnya perjuangan Partai Golkar ketika pada masa reformasi mendapat hujatan dari berbagai pihak. Akbar juga sempat mengutip pernyataan Gus Dur ketika membacakan Dekrit Presiden yang salah satunya meminta agar Partai Golkar dibekukan.LPJ ini juga mengungkap keberhasilan kepengurusan Akbar ketika mendorong Abdurrahman Wahid menjadi presiden melalui poros tengah menghadapi calon dari PDIP, Megawati Soekarno Putri. Tidak lupa, Akbar juga menyebutkan keberhasilan Golkar melengserkan Gus Dur yang dianggap sering melontarkan wacana dan tindakan yang menciptakan instabilitas.Atas dorongan Golkar pula Megawati menggantikan Abdurrahman Wahid dan menjadikan Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden. Dengan bangga Akbar menyatakan sesungguhnya saat itu banyak desakan kepada dirinya agar maju sebagai wakil presiden. Tetapi, atas nama kepentingan bangsa, Akbar menolak tawaran itu. Di akhir, pembacaan LPJ Akbar tanjung mempersilahkan peserta Munas untuk melihat film dokumenter tentang perjuangan ketika memimpin Golkar. Diawali dengan penyajian aksi demonstasi yang menuntut agar Golkar dibubarkan.Akbar juga membangkitkan simpati peserta Munas dengan menampilkan peristiwa penganiayaan terhadap pendukung Golkar di Jember, Jawa Timur. Dan juga penelanjangan terhadap kader Golkar di Purbalingga, Jawa Tengah pada Pemilu 1999. Dengan terbata-bata dan mata yang berkaca-kaca, Akbar mengajak peserta Munas untuk terus memperjuangkan eksistensi partai dalam kondisi apapun. Pernyataan Akbar yang disampaikan diluara teks LPJ itu, mendapat sambutan aplaus panjang dari peserta dengan meneriakan “Hidup Akbar Tandjung”. Theo L. Sambuaga yang duduk di podium depan bersama seluruh pengurus Golkar periode 1999-2004 tak kuasa meneteskan air mata. Tangannya beberapa kali mengusap air matanya yang berlinang. Bendahara DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Harry Afandi menyatakan, LPJ Akbar sekadar kilasan sejarah Partai Golkar. Pendukung Jusuf Kalla ini mengatakan, LPJ Akbar adalah kampanye terselubungnya untuk kembali menjadi Ketua Umum Golkar. Meski begitu, ia memastikan Jawa Tengah akan menerima LPJ Akbar dengan tanpa catatan. “Kami tidak mempersoalkan LPJ Akbar Tandjung yang penting bagi kami adalah gizi (uang), ” katanya. Berbeda dengan Harry, Ketua Kelompok Kerja Hasta Karya, Zainal Bintang menyebut LPJ Akbar adalah petunjuk dialah satu-satunya calon kuat. Film dokumenter yang diselipkan di LPJ Akbar menunjukkan pintarnya dia memanfaatkan setiap sentimeter demi mencari poin.Anggota Steering Committee Munas Golkar, Edwin Syahrir melihat apa yang ada di LPJ merupakan produk sejarah perjuangan Golkar. “Itu bukan sebuah kampanye terselubung,” katanya. Akbar tandjung sendiri membantah LPJ-nya sebagai sebuah kampanye. Film dokumenter yang ia sertakan adalah untuk menambah bobot terhadap LPJ. “Semua kan bisa menilai dan saya membacakan ini dalam forum yang terbuka. Kalian para wartawan juga melihat sendiri, “katanya.Sunudiantoro, Raden Rahmadi, dan Rofiqi Hasan