TEMPO Interaktif, Mataram: Penipuan dengan modus mengaku-aku sebagai Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiqurrahman Ruki, marak di Nusa Tenggara Barat. Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Serinata yang tengah menunggu pemeriksaan kasus korupsi Rp 24,2 miliar di DPRD juga pernah dijanjikan bantuan orang yang mengaku Taufiequrrachman Ruki. Sejumlah Bupati, Wali Kota dan pejabat di wilayah ini juga pernah ditelpon. Untuk mengantisipasi aksi itu, Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat Nanang Samodera mengeluarkan seruan agar tidak melayani tawaran bantuan dari seseorang yang mengaku pejabat. ?Sebab, dikawatirkan terjadinya penipuan karena tawarannya disertai permintaan transfer dana,? kata Nanang, Kamis (16/12). Menurut Nanang, si penelpon juga mengatasnamakan pejabat di Kejaksaan Tinggi dan Gubernur. Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah Muzakir Walad ditelpon tertipu Rp10 juta oleh orang yang mengaku Kapolres Lombok Tengah AKBP Hudy Suryanto, setelah dia mentransfer uang ke BRI salah satu cabang di Jakarta. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah juga menerima telepon yang sama.Dijelaskan Nanang, setiap penerima tawaran bantuan diminta melakukan konfirmasi kepada Humas Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat atau para staf ajudan Gubernur Nusa Tenggara Barat yang mengetahui masalahnya agar tidak sampai menjadi korban penipuan. ?Jangan langsung direspon, cek ke sumbernya dan atau lapor ke polisi,? kata Juru Bicara Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Aryadi.Supriyantho Khafid?Tempo
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
14 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.