Sejumlah siswa Sekolah Dasar Negri 13 Sukmajaya melakukan doa bersama di Depok, Jawa Barat, (4/5) .Doa bersama siswa, guru dan orang tua murid tersebut digelar untuk memohon kelancaran dalam menempuh Ujian Nasional. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Kendal - Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti, menyatakan saat ini banyak sekali siswa di sekolah Kendal mengalami kesurupan massal. Menurut dia, kesurupan itu, dipicu rasa depresi para siswa yang akan menghadapi ujian nasional. “Karena banyak siswa yang takut ujian nasional, maka terjadilah kesurupan massal,” kata Widya Kandi, di Semarang, Rabu, 13 November 2013.
Karena kasihan dengan kondisi para siswa, Widya mendesak pemerintah pusat agar menghapus sistem ujian nasional. “Ujian nasional dihapus saja,” kata dia. Sistem ujian nasional saat ini, kata Widya, tidak menjamin anak bangsa menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, pemerintah Kendal meminta Kementerian Pendidikan Nasional mencari sistem pendidikan yang lebih baik. Sistem pendidikan yang membuat anak sayang sekolah dan cinta belajar sehingga bisa menciptakan generasi emas di masa mendatang. “Bukan pendidikan dengan sistem ujian yang menakutkan,” Widya menambahkan.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.