Ferry Ditahan, Sutarman Akui Ditemui Ali Masykur  

Reporter

Rabu, 13 November 2013 11:40 WIB

Kapolri Jendral Pol. Sutarman. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman tidak membantah pernah bertemu dengan anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Ali Masykur Musa pada akhir Oktober 2013 lalu di ruang kerjanya di Markas Besar Kepolisian. "Kalau soal pertemuan dengan anggota BPK di kantor saya, sih, iya memang ada," kata Sutarmam kepada Tempo saat ditemui seusai ziarah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Ahad, 10 November 2013. (Baca: Kasus Ferry Setiawan Seret Ali Masykur Musa)

Sutarman mengatakan dirinya sering bertemu dengan anggota BPK di kantornya. "Bukan hanya dengan Pak Ali Masykur," ujarnya. Ali Masyur mengakui menemui Sutarman untuk membahas kasus Ferry Setiawan, tersangka penipuan bisnis batu bara Rp 21,2 miliar. Ferry, suami Eddies Adelia, diduga menipu pengusaha periklanan, Apriyadi Malik, dengan modus pengiriman batu bara fiktif. Ferry kini ditahan di Polda Metro Jaya. Selain disangka menipu, dia juga dijerat pasal penggelapan dan pencurian uang.

Ferry adalah Bendahara Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama. Adapun Ali menjabat Ketua Umum organisasi ini. Ikatan organisasi inilah yang menyeret nama Ali. Saat meyakinkan korbannya, Ferry mengaku sebagai saudara Ali. (Baca: Kasus Penipuan Suami Eddies, Sekjen ISNU Diperiksa)

Sutarman membantah jika pertemuan tersebut dikaitkan dengan kasus Ferry. Dia mengklaim tak pernah membicarakan kasus tersebut dalam pertemuan itu. Dia menyebut pertemuan tersebut membahas audit Badan Pemeriksa Keuangan, baik yang ditemukan BPK atau yang diminta kepolisian. "Membahas yang ada indikasi penyimpangan saja," kata Sutarman. Pekan sebelumnya, Ali juga menemui Kapolda Metro Jaya.

Sutarman juga menolak disebut dekat dengan Ali Masykur Musa. "Biasa saja, hanya hubungan kerja," kata mantan ajudan Presiden RI Abdurahman Wahid ini.

Sebelumnya, pada awal Juli lalu, Ferry dan Apriyadi menjalin bisnis pengiriman batu bara ke PT PLN Batubara. Untuk bisnis itu, Apriyadi mengaku sudah mengucurkan Rp 21,2 miliar ke Ferry. Belakangan, ternyata bisnis ini fiktif. Karena Ferry tak kunjung mengembalikan duit itu, pada 24 September, Apriyadi melaporkan Ferry ke Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Laporan itu dibuat setelah Apriyadi bertemu dengan Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Oegroseno. “Pak Oegro menyarankan saya membuat laporan ke Polda,” ujar Apriyadi saat ditemui Tempo, akhir Oktober 2013.

TRI ARTINING PUTRI | REZA ADITYA

Topik Terhangat

Korupsi Hambalang
| SBY Vs Jokowi | Suami Ratu Atut Meninggal | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo

Baca lengkap
Kompasiana: Tulisan Jilbab Hitam Provokatif

Ini Kejanggalan Tuduhan Jilbab Hitam pada Tempo

Dituding Peras Mandiri, Ini Jawaban Tempo

Pemred Tempo Tampil Jenaka di Investor Summit

Mahasiswa UIN Juara Esay 'Menjadi Indonesia'

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

20 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya