Seorang nelayan memegang sirip Hiu Paus (Rhincodon typus) yang mati terdampar di pantai Kenjeran Baru, Surabaya, (10/22). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sumenep - Warga Desa Banraas, Kecamatan Dungkek, Sumenep, digemparkan penemuan sesosok mayat terapung di perairan Banraas, Sumenep, pada Selasa, 12 November 2013. Korban diduga nelayan yang hilang sejak tiga hari lalu.
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu sudah sulit dikenali. Selain sudah tidak berbusana, kulit tubuh mayat mulai mengelupas, rambutnya hilang, dan wajahnya sulit dikenali. "Tidak ada kartu identitas apa pun," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Dungkek, Aiptu Sutikno.
Polisi menduga mayat tersebut adalah Jakfar, 40 tahun, nelayan asal Dusun Pinggir Sereng, Desa Bicabbi, Kecamatan Dungkek. Jakfar dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tiga hari lalu.
Menurut Sutikno, berdasarkan laporan keluarganya, Sabtu pekan lalu, Jakfar pergi menangkap ikan teri bersama enam rekannya. Karena kebelet kencing, Jakfar berdiri di buritan hendak buang air. Saat itulah tiba-tiba datang ombak besar menghantam kapal. Kapal oleng dan Jakfar terlempar ke laut.
Rekan-rekannya berupaya mencari tapi tak ketemu. "Diduga korban mengidap penyakit epilepsi. Saat perahunya diempas ombak, korban panik dan tercebur ke laut," kata Sutikno.