TEMPO.CO, Garut - Akibat molornya pengesahaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kabupaten Garut, Jawa Barat, pasokan obat untuk pasien miskin di Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet tersendat. "Kami tidak dapat melakukan pengadaan obat sebelum anggaran disahkan," kata Direktur RSUD dr Slamet Garut, Maskut Farid, Selasa, 12 November 2013.
Menurut Slamet, kebutuhan obat di rumah sakit yang dipimpinnya itu mencapai Rp 25 miliar. Akibat kondisi ini, kebutuhan obat untuk pasien miskin mengalami kekurangan. "Kalau pasien umum bisa beli obat di luar, tapi kalau untuk pasien Jamkesda dan Jamkesmas kasihan kalau harus beli di luar," ujarnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Garut, Totong, mengatakan APBD Perubahan masih dievaluasi Gubernur Jawa Barat. Pencairan anggaran baru akan dilakukan sekitar akhir November. "Kami sedang mengusahakannya ke Provinsi agar APBD cepat dikembalikan ke Garut," kata dia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, evaluasi APBD dilakukan gubernur selama 15 hari. Namun hingga kini APBD Garut belum juga selesai, padahal pengajuan evaluasi telah disampaikan pada 21 Oktober 2013 lalu.
Totong mengakui, lambatnya pengesahaan menyebabkan anggaran sebesar Rp 110 miliar belum dapat dicairkan. Satu di antaranya adalah pengamanan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) putaran ke dua pada 17 November mendatang.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Lucky Lukmansyah Trenggana, menyatakan bahwa pengesahan APBD tidak harus menjadi halangan bagi rumah sakit untuk membeli obat. “Rumah sakit harus bisa melakukan antisipasi, pengadaan obat bisa dilakukan sekarang dan pembayarannya ditangguhkan setelah APBD disahkan, '' ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR
Terpopuler
5 Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat
Marzuki: Tempo, Nanti Ketemu di Surga atau Neraka
Misteri Bungker Kuno di Solo Mulai Terkuak
Adiguna di Rumah Indriani Sebelum Bertemu Flo
Berita terkait
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda
13 hari lalu
Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?
29 hari lalu
Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaJelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini
6 Maret 2024
Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAPBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun
18 Februari 2024
Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.
Baca Selengkapnya5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan
7 Februari 2024
Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial
6 Februari 2024
Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD
20 Januari 2024
Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah
18 Januari 2024
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).
Baca SelengkapnyaGibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya
18 Januari 2024
Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres
17 Januari 2024
Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.
Baca Selengkapnya