WNI eks Timor Timur, Minta Kembali Hartanya

Reporter

Editor

Senin, 13 Desember 2004 18:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komite Nasional Korban Politik Timor meminta Pemerintah Republik Indonesia segera menyelesaikan pengembalian aset mereka yang masih tertinggal di eks Provinsi Timor Timur akibat Jajak Pendapat tahun 1999. Mereka meminta agar penggantian tersebut dianggarkan dan direlisasikan dalam anggaran tahun 2005. Sekitar 10 orang perwakilan Komite menyampaikan permintaan ini kepada pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid di ruangannya, Senin (13/12). Hadir juga wakil ketua MPR Mooryati Soedibyo dan Aksa Mahmud.Batista Sufa Kefi, koordinator Komite, menjelaskan, bahwa Tap MPR RI No.5 tahun 1999 mengenai pengakuan Jajak Pendapat Timor Timur adalah awal pen deritaan mereka. Dalam Tap MPR itu, dijelaskan bahwa pemerintah akan bertanggung jawab pada kelanjutan nasib para Warga Negara Indonesia (WNI) eks Provinsi Timor Timur. Sampai saat ini, menurut Batista, belum ada satu pun solusi untuk membantu sekitar 200 ribu warga yang kini tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Departemen Dalam Negeri, menurut Tap MPR, bertanggung jawab atas asset itu ternyata tidak melakukan apapun untuk mengembalikan asset tersebut.Hasan, Koordinator Komite daerah Sulawesi Selatan, meminta pemerintah bertanggung jawab atas keputusannya melaksanakan Jajak Pendapat. “Kami kehilangan harta benda, dan sebagian keluarga kami terkubur di Timor Timur,”katanya.Hasan kecewa kepada pemerintah yang hanya memperhatikan WNI eks. Timor Timur yang mengungsi eks Nusa Tenggara Timur. "Di Sulawesi Selatan saja ada 24 ribu. Bagaimana dengan mereka?“ tanyanya. Dia minta agar pemerintah mau mengganti harta benda yang tertinggal di Timor Leste. Matius, WNI eks Timor Timur yang tinggal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menjelaskan bahwa sampai saat ini, Komite sudah menampung 6723 klaim asset WNI eks Timor Timur. Dia sakit hati karena pemerintah lebih mendahulukan memberi gaji ke-13 bagi Pegawai Negeri sejumlah total Rp 9 triliun dibanding mengganti aset mereka sekitar Rp 10 triliun. "Mereka (para pegawai negeri) masih bisa hidup tanpa gaji ke-13, tapi bagaimana dengan kami?"katanya.Menanggapi semua tuntutan itu, Nurwahid mengaku belum bisa mengambil sikap. Menurutnya, semua harus melalui prosedur dan mekanisme yang telah ditentukan. Dia berjanji, masalah itu akan diagendakan dalam rapat gabungan dan rapat pimpinan yang akan diadakan setelah masa reses Dewan selesai pada awal Januari tahun 2005. Jika memungkinkan, agenda intu juga akan dibawa dalam rapat paripurna MPR tahun 2005 nanti. "Kami tidak bisa melangkah sendiri, karena MPR adalah sebuah lembaga," katanya.Suliyanti

Berita terkait

Kurikulum Bahasa Indonesia Diuji Coba di Sekolah Timor Leste

3 Agustus 2023

Kurikulum Bahasa Indonesia Diuji Coba di Sekolah Timor Leste

KBRI Dili melakukan uji coba pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia untuk sekolah-sekolah di Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi

12 Januari 2023

Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi

Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Timor Leste kemarin, seperti peluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan penyelesaian batas darat antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Jaring Mahasiswa Internasional, ITS Gelar Seleksi Langsung di Timor Leste

6 Desember 2022

Jaring Mahasiswa Internasional, ITS Gelar Seleksi Langsung di Timor Leste

ITS menggelar rangkaian promosi dan seleksi masuk calon mahasiswa baru ITS 2023 di Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Temui Mahfud MD, Xanana Bahas Perbatasan Indonesia-Timor Leste

4 Februari 2020

Temui Mahfud MD, Xanana Bahas Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Penyelesaian perbatasan Indonesia dan Timor Leste akan dilakukan secara politik dan mempertimbangkan masyarakat yang tinggal di sana.

Baca Selengkapnya

Pemerintah RI - Timor Leste Kerja Sama Jaga Perairan Indonesia

14 Agustus 2019

Pemerintah RI - Timor Leste Kerja Sama Jaga Perairan Indonesia

Pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat kampanye bersama untuk menjaga ekosistem Perairan Ekosistem Laut Besar Indonesia atau ISLME.

Baca Selengkapnya

Indonesia Diminta Terus Dukung Timor Leste Jadi Anggota ASEAN

28 Juni 2018

Indonesia Diminta Terus Dukung Timor Leste Jadi Anggota ASEAN

Presiden Timor Leste Francisco Guterres melakukan kunjungan ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bertemu Menlu Timor Leste, Ini yang Dibahas

31 Januari 2018

Menlu Retno Bertemu Menlu Timor Leste, Ini yang Dibahas

Menlu Retno mengatakan pertemuannya dengan Menlu Timor Leste Aurelio Sergio Guterres di kantornya hari ini berlangsung efektif dan konstruktif.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon: Australia Bertanggung Jawab Pencemaran Laut Timor

1 Februari 2017

Fadli Zon: Australia Bertanggung Jawab Pencemaran Laut Timor

Menurut Fadli Zon, pencemaran itu menyebabkan nelayan dan petani rumput laut di Nusa Tenggara Timur merugi.

Baca Selengkapnya

Longsor, Ruas Jalan Indonesia-Timor Leste Putus  

30 Januari 2017

Longsor, Ruas Jalan Indonesia-Timor Leste Putus  

Jalan yang menghubungkan Belu, NTT, dengan Timor Leste rusak parah karena longsor. Akibatnya, warga tiga desa terisolasi.

Baca Selengkapnya

Pos Perbatasan Indonesia-Timor Leste Jadi Tempat Wisata

22 Januari 2017

Pos Perbatasan Indonesia-Timor Leste Jadi Tempat Wisata

Pos lintas batas megah itu tak hanya dikunjungi wisatawan Indonesia, namun juga dari Timor Leste.

Baca Selengkapnya