Dokter Polri: Anggara Sudah Dewasa, Bisa Dituntut

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 8 November 2013 17:06 WIB

Tersangka kasus tabrak lari, Anggara Putra Trisula, 21 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur karena mengeluh kepalanya pening. Putra bungsu Brigadir Jenderal Polisi (purn) Totok Sudharto itu sebelumnya ditahan di Markas Kepolisian Resor Sidoarjo, Jawa Timur. Facebook.com

TEMPO.CO, Kediri - Dokter kejiwaan Rumah Sakit Bhayangkara yang memeriksa Anggara Putra Sakti, pelaku tabrak lari di SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo menegaskan tak ada intervensi polisi atau keluarga pelaku dalam pemeriksaannya. Meski dinyatakan memiliki sifat immature alias kekanak-kanakan, Anggara tetap bisa bertanggung jawab secara hukum.

Ronny Subagya, ahli kejiwaan Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur, mengatakan sifat immature yang dimiliki Anggara sama sekali tidak terkait dengan umur seseorang. Sifat ini bisa dimiliki oleh seseorang dalam usia berapa pun dan bukan merupakan penyakit. "Jadi tidak ada kaitannya dengan umur," kata Ronny kepada Tempo, Jumat, 8 November 2013.

Dokter yang juga berpraktek di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri ini mengatakan sifat immature bisa muncul karena berbagai sebab. Selain faktor genetik, pola asuh dan lingkungan bisa menyebabkan kepribadian seperti ini. Merunut latar belakang sosial Anggara yang merupakan anak seorang petinggi Polri, tidak menutup kemungkinan kepribadian Anggara yang serba berkecukupan menyebabkan sifat kekanak-kanakan itu.

Dia menegaskan, sifat tersebut sama sekali tidak terkait dengan pertanggungjawaban hukum. Berusia 21 tahun, Anggara sudah dianggap dewasa dan bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ronny juga menegaskan pemeriksaan yang dia lakukan terhadap Anggara independen dan bebas dari intervensi mana pun. Ronny mengaku tidak terpengaruh oleh kabar yang mengatakan bahwa Anggara merupakan anak petinggi Polri. "Tidak ada kaitannya dengan anak jenderal, saya bisa mempertanggungjawabkan ini," katanya.

Hasil tes kejiwaan Anggara, tersangka penabrak sejumlah murid SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, menunjukkan anak pensiunan polisi berpangkat brigadir jenderal itu dalam keadaan sehat, tapi mengidap immature atau ketidakdewasaan. Ciri-ciri immature alias belum dewasa, seperti mudah tersinggung, mudah cemas, merasa inferior, berpikiran negatif, dan mudah stres.

Anggara melewati empat tahapan tes kejiwaan, meliputi autoanamnesis, heteroanamnesis, wawancara terstruktur, dan tes MMPI (The Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Hasil tes ini dipertanyakan sejumlah kalangan.

HARI TRI WASONO

Terpopuler
Miss Jinjing: Atut Marah, Tempo Salah Tulis Harga
Miss Jinjing: Atut Pakai Tas Hermes, Sudah Pas!
Ahok: Demo Buruh Jangan ke Saya, Presiden Dong!
Jakarta Macet, Apakabar 17 Langkah Pemerintah?

Berita terkait

Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Kendaraan Dinas Polisi

7 hari lalu

Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Kendaraan Dinas Polisi

Seorang pengendara motor di Depok jadi korban tabrak lari kendaraan dinas polisi. Korban alami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

19 hari lalu

VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

Polres Metro Bekasi Kota menyatakan, total ada 2 mobil dan 11 sepeda motor yang menjadi korban tabrak lari akibat pengemudi panik diteriaki warga.

Baca Selengkapnya

Viral Pengemudi Ford Ecosport Pecah Ban Nyaris Dihakimi Warga Depok, Polisi Bantah Ada Tabrak Lari

51 hari lalu

Viral Pengemudi Ford Ecosport Pecah Ban Nyaris Dihakimi Warga Depok, Polisi Bantah Ada Tabrak Lari

Pengemudi mobil nyaris diamuk massa di Parung Bingung Depok, karena ada yang meneriakinya tabrak lari sehingga menyulut emosi warga lain.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Tabrak Lari di Bekasi Kecewa Vonis Ringan Anggota TNI yang Hilangkan Nyawa Orang Tuanya

19 Desember 2023

Keluarga Korban Tabrak Lari di Bekasi Kecewa Vonis Ringan Anggota TNI yang Hilangkan Nyawa Orang Tuanya

Keluarga korban tabrak lari yang dilakukan anggota TNI itu berharap kasus ini dibawa ke tingkat banding.

Baca Selengkapnya

Majelis Hakim Ungkap Alasan Vonis TNI Penabrak Pasutri Lansia Lebih Ringan dari Tuntutan Oditur

18 Desember 2023

Majelis Hakim Ungkap Alasan Vonis TNI Penabrak Pasutri Lansia Lebih Ringan dari Tuntutan Oditur

Majelis hakim mengungkap alasan memberi hukuman lebih ringan kepada TNI pelaku tabrak lari pasutri lansia.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Memberatkan Anggota TNI Tabrak Lari Pasutri Lansia di Bekasi

18 Desember 2023

3 Hal yang Memberatkan Anggota TNI Tabrak Lari Pasutri Lansia di Bekasi

Selain dihukum 1 tahun 6 bukan penjara, anggota TNI itu juga dipecat dari militer.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Tabrak Pasutri Lansia di Bekasi Jalani Sidang Vonis Hari Ini

18 Desember 2023

Anggota TNI Tabrak Pasutri Lansia di Bekasi Jalani Sidang Vonis Hari Ini

Anggota TNI yang diduga menabrak pasutri lansia di Bekasi dijadwalkan menjalani sidang vonis hari ini.

Baca Selengkapnya

Jelang Vonis Hakim, Keluarga Korban Tabrak Lari oleh Anggota TNI Berharap Keadilan

17 Desember 2023

Jelang Vonis Hakim, Keluarga Korban Tabrak Lari oleh Anggota TNI Berharap Keadilan

Rendra Falentino anak sulung korban tabrak lari hingga tewas oleh anggota TNI berharap agar Majelis Hakim bisa menegakkan keadilan.

Baca Selengkapnya

Besok Sidang Vonis Anggota TNI Tabrak Lari Pasutri Lansia Hingga Tewas, Terdakwa Minta Tidak Dipecat dari TNI

17 Desember 2023

Besok Sidang Vonis Anggota TNI Tabrak Lari Pasutri Lansia Hingga Tewas, Terdakwa Minta Tidak Dipecat dari TNI

Terdakwa anggota TNI yang tabrak lari lansia hingga tewas minta tidak dipecat dari TNI.

Baca Selengkapnya

Dituntut 2 Tahun Penjara, Anggota TNI yang Tabrak Lari Lansia di Bekasi Ajukan Keringanan

5 Desember 2023

Dituntut 2 Tahun Penjara, Anggota TNI yang Tabrak Lari Lansia di Bekasi Ajukan Keringanan

Anggota TNI yang menabrak pasangan suami istri lansia di Bekasi mengajukan keringanan.

Baca Selengkapnya