Isu Kemacetan untuk Jatuhkan Elektabilitas Jokowi  

Reporter

Kamis, 7 November 2013 09:42 WIB

Ekspresi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat ditemui di ruang kerjanya di Balai Kota, Jakarta, (13/6). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ari Dwipayana, pengamat politik Indonesia, menilai isu kemacetan Jakarta merupakan "serangan" terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menurunkan elektabilitas mantan Wali Kota Solo itu. Menurut Ari, "serangan" ini terkait tahun politik 2014. "Cara yang paling efektif untuk menurunkan "nilai" Jokowi di mata masyarakat yakni dengan cara membuat noises, atau hal-hal yang mengganggu," kata dia kepada Tempo, Kamis, 7 November 2013. (Baca: Jakarta Macet, Salah Siapa?)

Tak hanya soal kemacetan, Ari berpendapat, Jokowi bakal diserang terkait dengan isu-isu Jakarta yang belum selesai lainnya. Cara menyerang Jokowi juga bisa dengan cara membatasi media untuk memberitakan tentang dirinya. "Ini terkait siapa pemilik media dan arah pemberitaan media," ujarnya. (Baca: Apa Sebab Jokowi Diserang Demokrat Soal Macet)

Cara lainnya, Ari melanjutkan, yakni dengan mengeluarkan isu baru, seperti "Jokowi anti-nasionalisme karena dekat dengan konglomerat", seperti yang dilakukan oleh Amien Rais beberapa waktu yang lalu. "Meski tidak begitu luas terdengar, tapi dampaknya besar," Ari berujar.

Beberapa waktu lalu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyebut Jokowi yang harus bertanggung jawab atas kemacetan di Jakarta. "Bicara kemacetan Jakarta ke Jokowi, jangan ke Istana," ujar dia.

Politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, juga mengatakan tiap-tiap kepala daerah harus bertanggung jawab atas daerahnya masing-masing. "Termasuk Jokowi atas kemacetan Jakarta," kata dia. Baca pula: Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi.

AMRI MAHBUB

Baca Berita Lainnya:
Siapa Diduga Terima Suap PON Riau
Jumhur: Pemulangan TKI Terkendala Penerbangan
Lorenzo: Beban Berat di Pundak Honda
Koboi Brimob, Psikolog: Polisi Stres Harus Ditangani
Ratu Atut Sering 'Malming' di Singapura

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

10 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

13 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

17 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

20 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya