KPK Gali Peran Andi dari Anak Buahnya  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 6 November 2013 16:32 WIB

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng menjawab pertanyaan Wartawan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (11/10). Andi akan kembali diperiksa sebagai tersangka terkait dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Lalu Wildan, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini, Rabu, 6 November 2013. Wildan dimintai keterangannya untuk Andi Alifian Mallarangeng, tersangka kasus korupsi proyek Stadion Hambalang.

"Diperiksa untuk AAM (Andi Alifian Mallarangeng)," kata Kepala Pemberitaan KPK saat dikonfirmasi. AAM adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng. Wildan telah tiba di gedung KPK sejak pukul 10.30. Pria yang mengenakan kemeja batik lengan panjang warna cokelat ini langsung memasuki lobi.

Dalam perkara rasuah proyek Hambalang, Wildan adalah salah satu pihak yang membenarkan bahwa Andi-lah yang mengusulkan perubahan konsep pembangunan sekolah olahraga nasional Hambalang, Sentul. Namun, mengenai lonjakan anggaran yang menyesuaikan perubahan konsep pembangunan, Andi diklaim tidak mengetahui.

Menurut Wildan, memang Andi sepakat kompleks Hambalang diperlengkap. Akan tetapi, perihal detail implementasi perubahan konsep, ada tim dari Kemenpora yang menanganinya. Tim itu salah satunya beranggotakan bekas Sekretaris Menpora Wafid Muharam, yang kini berstatus terpidana kasus suap Wisma Atlet.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada 2010, proyek Hambalang dijatah Rp 125 miliar. Namun pada Desember 2010, konsep proyek berubah sehingga anggaran melejit hingga Rp 1,175 triliun. Semula, proyek direncanakan hanya membangun sekolah dan komplek olahraga--yang awalnya untuk atlet yunior. Namun, ada perubahan rencana karena diputuskan ada penambahan fasilitas di kompleks Hambalang.

Selain Wildan, KPK juga memanggil Deddy Kusdinar untuk diperiksa sebagai saksi Andi. Deddy merupakan pejabat pembuat komitmen dalam proyek Hambalang. Ia ditetapkan sebagai tersangka bersama Andi. Mereka diduga menyalahgunakan kewenangan dalam proyek tersebut. Deddy akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 7 November 2013.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

9 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

12 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

18 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

18 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

20 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

21 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya