Hakim Fathanah Diminta Tambah Hukuman

Reporter

Senin, 4 November 2013 12:36 WIB

Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementan Ahmad Fathanah (kiri) menunjuk tangan kekepalanya saat bersama istrinya Sefti Sanustika yang menjadi saksi dengan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (28/10). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah, hari ini menghadapi vonis majelis hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.

Peneliti Indonesia Corruption Watch Bidang Hukum dan Monitoring Peradilan, Emerson Yuntho, berharap majelis hakim menjatuhkan hukuman maksimal. Dia meminta hakim memvonis Fathanah lebih tinggi daripada tuntutan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Total 20 tahun penjara untuk kasus suap dan pencucian uang," kata Emerson, kemarin. Dia juga mendesak majelis memiskinkan Fathanah dengan merampas semua asetnya untuk negara.

Fathanah dituntut 17,5 tahun penjara oleh jaksa pada Senin dua pekan lalu. Jaksa menilai dia terbukti bersalah dalam dua perkara, yakni korupsi lantaran menerima suap Rp 1,3 miliar dan melakukan pencucian uang.

Penasihat hukum Fathanah, Ahmad Rozi, mengatakan kliennya sehat dan siap menghadapi pembacaan vonis. "Hakim memutus berdasarkan fakta hukum dan hati nurani,” kata Rozi, yang berharap vonis bukan berdasarkan order-orderan.

Ihwal sejumlah nama yang disebut dalam tuntutan jaksa, seperti Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, dan Presiden PKS Anis Matta, Emerson meminta KPK menelusuri keterlibatan mereka. "Jadikan mereka tersangka jika cukup bukti,” katanya.

Dalam tuntutan jaksa, Ridwan disebut-sebut berperan dalam pengurusan kuota impor daging yang diupayakan Fathanah. Ia menemui seorang makelar pengurusan kuota di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 20 Januari lalu bersama Fathanah.

Menurut jaksa, pertemuan itu untuk melanjutkan pembicaraan data dan permohonan penambahan kuota impor daging sapi Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman yang sudah diserahkan ke Menteri Pertanian Suswono. Dalam pertemuan itu juga dibicarakan masalah kesalahpahaman antara Elizabeth dan Ridwan terkait dengan tunggakan pembayaran proyek-proyek sebelumnya.

Fathanah, ujar Rozi, tidak mau berkomentar. "Soal mereka, Fathanah tidak komentar.” Kliennya malah berharap KPK membuka sosok Bunda Putri dan Sengman yang disebut-sebut oleh sejumlah saksi dalam persidangan. Menurut dia, KPK harus jujur dan berani untuk mengungkap sosok mereka. "Berani jujur hebat," ujarnya.

Adapun soal vonisnya, Fathanah mengaku tidak berharap muluk-muluk.

NUR ALFIYAH | DWI A

Berita terkait

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

52 hari lalu

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7

Baca Selengkapnya

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar

Baca Selengkapnya