TEMPO.CO, Makassar - Nahas menimpa anggota Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Brigadir Satu Kristian Setiawan. Ia diterjang peluru dari pistolnya sendiri saat bermaksud menggagalkan transaksi narkoba di depan Wisma Bahari, Jalan DR Sam Ratulangi, Rabu dinihari, 30 Oktober 2013.
Kristian secara tak sengaja tertembak pistolnya sendiri saat berusaha membekuk YL, seorang yang diduga pengedar sabu. Saat itu keduanya terlibat duel, sementara pistol disimpan di bagian pinggang Kristian. Peluru menembus bagian paha kanan Kristian, yang membuatnya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Kristian mengatakan, saat kejadian sekitar pukul 2 dinihari, ia bersama rekannya, Brigadir Satu Kamaruddin, tengah membuntuti YL, yang diduga akan bertransaksi narkoba. Di tengah jalan, keduanya berinisiatif langsung mencegat YL yang mengendarai sepeda motor bersama seorang rekannya.
Awalnya, YL tak melawan. Namun, saat hendak digeledah, YL memberontak. Ia kemudian terlibat adu fisik dengan Kristian hingga terlibat pergulatan di tengah jalan. Tiba-tiba, terdengar suara ledakan yang berasal dari pistol Kristian.
"Kejadiannya tiba-tiba. Pistol belum sempat saya gunakan," kata Kristian. Saat sadar tertembak, Kristian langsung tak berdaya sembari meringis kesakitan. Sedangkan YL bersama rekannya, yang identitasnya belum diketahui, melarikan diri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Ucuk Supriadi, yang dihubungi Rabu pagi membenarkan kejadian itu. Ia menganggap tertembaknya Kristian merupakan kecelakaan. "Pelaku berusaha melawan hingga aparat tertembak pistolnya sendiri," kata Ucuk.
Sebelum pelaku melawan hingga akhirnya melarikan diri, polisi sempat menemukan satu paket sabu di kantong YL. Hingga kini pelaku masih dalam pengejaran. Ucuk menambahkan, YL termasuk residivis terkait kasus narkoba yang baru beberapa bulan lalu keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Bolangi, Gowa.
