Muktamar Nasyiatul Aisyiyah Bahas Partai Baru Muhammadiyah
Reporter
Editor
Kamis, 9 Desember 2004 03:38 WIB
TEMPO Interaktif, Solo: Menteri Pemuda dan Olah Raga Adyaksa Dault akan membuka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah di Asrama Haji Donohudan, Boyolali pada Kamis (9/12). Sejumlah isu krusial akan dibahas dalam muktamar yang diadakan organisasi pemudi Muhammadiyah ini. Antara lain masalah pemberantasan korupsi, perdagangan perempuan sampai dengan masalah partai baru yang dimunculkan oleh PP Pemuda Muhammadiyah. Menurut Sekjen Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Rahmawati Hussien di Solo, Rabu (8/12), organisasnya cenderung mendukung sikap yang diambil Tanwir Muhammadiyah di Mataram yang memberikan kelonggaran mewacanakan partai alternatif dengan sejumlah catatan. Anggota Komnas Perempuan ini menandaskan partai alternatif jangan sampai dimunculkan karena sikap kekecewaan atau sakit hati karena kegagalan segelintir orang merebut kursi di parlemen. Diakui, memang ada yang setuju dan tidak dengan wacana partai baru itu. Hanya saja Nasyiatul Aisyiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang kadernya tersebar paling tidak di enam partai. ?Jadi kami berusaha untuk tetap konsisten dengan Khitah 1974,? katanya.Rahmawati menjelaskan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-10 akan berlangsung sampai dengan tanggal 11 Desember. Dalam Muktamar yang akan diikuti sekitar 4.000 anggota Nasyiatul Aisyiyah, baik sebagai peserta maupun penggembira juga akan membicarakan masalah pemberantasan korupsi dan isu-isu perempuan. Khusus mengenai isu perempuan juga dibicarakan soal rekomendasi dari Tanwir Muhammadiyah di Mataram yang memberikan jatah kursi bagi perempuan dalam pimpinan organisasi yang didirikan pada tahun 1912.Meski belum sampai merekomendasikan nama, tetapi Nasyiatul Aisyiyah berharap dengan masuknya perempuan dalam kepemimpinan Muhammadiyah dapat meletakkan isu perempuan dalam pengarusutamaan gerakan yang akan mempengaruhi kebijakan Muhammadiyah di segala bidang.Sementara itu Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Trias Setiawati mengatakan Muktamar ke-10 di Boyolali diharapkan menjadi tonggak bersejarah bagi organisasi underbow Muhammadiyah. Sepanjang berdirinya sejak 73 tahun lalu, baru pada Muktamar ke-10 ini Nasyiatul Aisyiyah menyelenggarakan muktamar secara terpisah dengan Muhammadiyah maupun Aisyiyah. Nasyiatul Aisyiyah memiliki 32 pimpinan wilayah dan 280 pimpinan daerah. Imron Rosyid?Tempo