Pastika: Perdamaian di Indonesia Sangat Mahal  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 25 Oktober 2013 17:39 WIB

[TEMPO/ Santirta M]

TEMPO.CO, Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyataan, maraknya konflik antarkelompok di Indonesia mencerminkan adanya degradasi moral kebangsaan. Selain itu, kebenaran yang dimonopoli oleh masing-masing kelompok sering kali memicu adanya perselisihan di antara masyarakat.

"Apabila suatu kelompok memonopoli kebenaran, maka ini yang menjadi konflik. Karena kelompok lain juga akan merasa dirinya benar. Nah, maka dari itu, tidak boleh ada yang memonopoli kebenaran," kata Pastika saat membuka Interfaith Youth Forum 2013, di Gedung Wismasabha, Kantor Gubernur Bali, Jumat, 25 Oktober 2013.

Ia juga menilai kedamaian di negeri ini sekarang sangat mahal. Apalagi, banyak kelompok yang memaksakan kebenarannya kepada kelompok lain. Hal itulah yang menurutnya menjadi sumber konflik di Indonesia. "Di mana-mana banyak sekali terjadi konflik karena semua ingin memaksakan kehendak. Memaksa dirinya paling benar. Itu namanya keserakahan akan kebenaran," ungkap Pastika.

Dalam forum yang dihadiri oleh 36 pemuda di seluruh Indonesia dan perwakilan organisasi kampus, Pastika berharap pemuda mampu merumuskan langkah-langkah perdamaian di masa depan. Apalagi, ia beranggapan Sumpah Pemuda yang menjadi spirit berbangsa saat ini sudah mulai terdegradasi. "Para pemuda harus betul-betul ber-Sumpah Pemuda, berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu. Kalau tidak, kita bisa tercerai berai," ujarnya.

Sementara Ketua Panitia I Gusti Putu Angga Purana Pidada menyatakan, Interfaith Youth Forum 2013 akan membahas langkah strategis pemuda untuk menciptakan perdamaian. Tak hanya di Indonesia, bahkan untuk perdamaian dunia. "Kita tidak bisa memungkiri bahwa Indonesia damai juga tidak akan terlepas dari dunia yang damai. Jangan mau tersekat-sekat batas negara. Secara universal, perdamaian di seluruh dunia tidaklah berbatas," katanya.

Acara yang dihadiri beberapa pembicara international itu diharapkan mampu mendesak pemerintah agar lebih memperhatikan persatuan dan kesatuan Indonesia. Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa nasionalisme pemuda. "Apa jadinya bangsa indonesia jika banyak terjadi konflik? Kami mendesak pemerintah tidak memandang kejadian ini sebelah mata," tegas Angga.

PUTU HERY



Topik Terhangat:
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten

Berita Terpopuler:
Mitos di KPK, Tahanan Punya Istri Lebih dari Satu?
Pengacara Tak Tahu Suami Airin Punya Wanita Lain
Seks Oral di Kantin Sekolah, Dua Pelajar Dihukum
Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara
Ruhut: Katanya Ormas Budaya, PPI Kok Ngomong Gosip

Berita terkait

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

25 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

Irjen Marthinus Hukom Kepala BNN ke-13, Berikut Profil Kepala BNN dari Masa ke Masa

6 Desember 2023

Irjen Marthinus Hukom Kepala BNN ke-13, Berikut Profil Kepala BNN dari Masa ke Masa

Irjen Pol Marthinus Hukom menjadi Kepala BNN ke-13 menggantikan Petrus Golose. Berikut Kepala BNN sejak pertama dibentuk sejak 1999.

Baca Selengkapnya

Aksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi

22 November 2023

Aksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menilai Jokowi tak taat konstitusi pada akhir masa kepemimpinannya.

Baca Selengkapnya

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

8 November 2023

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai

29 Oktober 2023

Menpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai

Menpora Dito Ariotedjo ungkap soal spirit anak muda di bidang politik yang tinggi, tapi ada juga yang antipati terhadap partai politik.

Baca Selengkapnya

Cara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi

28 Oktober 2023

Cara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi

Kegiatan memperingati hari Sumpah Pemuda itu juga dilakukan langsung pemilihan ketua OSIS.

Baca Selengkapnya

Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

Soegondo Djojopoespito pada usia 23 tahun memimpin Kongres Pemuda yang kemudian mencetuskan Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi

28 Oktober 2023

Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi

Telkomsel Semangat Indonesia" lebih dari sebuah manifesto, hal ini juga menjadi langkah nyata dari komitmen Telkomsel untuk konsisten berkontribusi bagi bangsa dan negara

Baca Selengkapnya

Peringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik

28 Oktober 2023

Peringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik

Berkaca pada sejarah Hari Sumpah Pemuda, sebagai mahasiswa seharusnya berperan tidak hanya sebagai objek politik.

Baca Selengkapnya

Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta yang dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito, melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya