Dana Kemiskinan Banten Capai Rp 154 Miliar  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 25 Oktober 2013 14:16 WIB

Menurut Heriyanto, Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi, membenarkan bahwa nama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Chasan di paspor tanpa memakai nama Ratu dan identitas kebangsawanan Banten. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah tengah dirundung masalah. Tubagus Chaeri Wardana, adiknya, tengah menghadapi kasus dugaan suap di Komisi Pemberantasan Korupsi. Sejumlah kasus yang diduga melibatkan keluarga Atut pun menjadi sorotan, termasuk kemiskinan di daerah itu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah kemiskinan di Banten mencapai 5.71 persen atau 648.254 pada September 2012. Pemerintah provinsi pun telah menggelontorkan anggaran Rp 154 miliar dalam upaya pengentasan kemiskinan di 154 kecamatan di Banten pada tahun 2013 ini. Total anggaran Banten tahun ini mencapai Rp 1.026 triliun.

Gubernur Atut menggunakan dana itu untuk program Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (Gerbang Ratu), berupa kegiatan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Banten pada kabupaten/kota untuk infrastruktur kecamatan yang diintegrasikan dengan program PNPM Mandiri.

Dana sebesar itu digunakan untuk mengurangi tingkat kemiskinan Provinsi Banten. Pada periode Maret-September 2012, penduduk miskin di daerah perkotaan justru bertambah sekitar 450 orang dari 333.003 orang pada Maret 2012. Namun, penduduk miskin di daerah pedesaan berkurang 4.994 orang dari 319.795 orang pada Maret 2012.

Tingkat kemiskinan Provinsi Banten mencapai 7.02 persen pada 2010 atau 758.167 orang. Angka itu, menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, menurun sebesar 7.02 persen dari tahun 0.44 persen pada tahun 2010. Wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Pandeglang dengan tingkat kemiskinan 11,14 persen.

Di sisi lain, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2012 sebesar 4,46 persen, turun menjadi 4,41 persen pada September 2012. Persentase penduduk miskin di daerah perdesaan, yaitu dari 8,65 persen pada Maret 2012 menjadi 8,31 persen pada September 2012.

WANTO

Berita Terkait

INFOGRAFIS Selingkuh Politik-Bisnis Dinasti Keluarga Atut
Dinasti Atut: Apapun Proyeknya, Wawan Muaranya
Tren Korupsi Banten, Temuan BPK: Main Proyek Nyawa
Suami Atut Stroke Tetap Nyaleg, Ini Kata Bawaslu

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

13 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

29 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

6 Maret 2024

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya