Kiai Sepuh Tolak Hasil Muktamar NU

Reporter

Editor

Selasa, 7 Desember 2004 19:59 WIB

TEMPO Interaktif, Cirebon: Pertemuan 42 kiai sepuh di Pondok Pesantren Buntet hari ini, Selasa (7/12) menghasilkan dua keputusan penting. Pertama, mereka tidak mencabut rekomendasi yang diberikan kepada Abdurrahman Wahid untuk membentuk NU tandingan. Kedua, para kiai sepuh sepakat tidak mengakui hasil Muktamar NU yang baru lalu. Hal itu diungkapkan KH Ubaidillah Faqih yang mewakili KH Abdullah Faqih dari Langitan, KH Muhaimin Nan dari Parakan, Jateng dan KH Gus Zaim Maksum dari Lasem, yang mewakili ke 42 kiai sepuh dalam konferensi pers."Tapi pembentukan NU tandingan tidak perlu terburu-buru," kata KH Ubaidillah Faqih. Pasalnya mereka harus terlebih dahulu mensosialisasikan ke akar rumput. Menurut Ubaidillah tindakan yang gegabah dengan langsung membentuk NU tandingan nantinya hanya akan memperburuk citra NU. "Sehingga penggalangan dukungan dan kekuatan di tingkat akar rumput kami anggap lebih penting sebelum digelarnya muktamar NU luar biasa," tutur Ubaidillah. Namun ketiga kiai ini tetap menolak memberitahukan secara eksplisit tanggal pasti pelaksanaan muktamar luar biasa ini. Sedangkan soal tidak mengakui hasil Muktamar, menurut kiai sepuh mencium indikasi adanya politik uang. "Selain itu, Muktamar NU di Solo juga sama sekali tidak mencerminkan ahlak kiai dan warga NU sehingga tidak bisa diterima dengan lapang hati," tutur Ubaidillah. Pertemuan kiai sepuh di Buntet ini selain dihadiri 42 kiai sepuh dari seluruh Indonesia juga dihadiri KH Abdurrahman Wahid. Gus Dur mengatakan bahwa ia manut apa kata kiai. Ivansyah

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya