Ketua MPR: Anwar Ibrahim Tidak Minta Dukungan Politik
Reporter
Editor
Selasa, 7 Desember 2004 19:14 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid menyatakan kedatangan Anwar ke Indonesia bukan untuk meminta dukungan politik dari pemerintah. Tadi saya sempat menanyakan kepada Anwar apakah ia akan kembali ke politik praktis, ia menjawab belum ada usulan untuk itu, dan ia memilih memperbanyak silaturahmi serta membangun komunikasi yang konstruktif, kata Hidayat usai menemui Anwar Ibrahim, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia selama 1 jam dikantornya, Selasa (7/12).Selain itu, jelas Hidayat, Anwar telah menemui PM Malaysia Abdullah Badawi dan mereka sepakat membangun komunikasi yang lebih konstruktif serta tidak mengungkit-ungkit masa lalu. Secara pribadi, Hidayat melihat makna kehadiran Anwar ada dua. Pertama, ternyata demokrasi di Malaysia sudah mulai berjalan, terbukti Anwar dibebaskan dari penjara. Hukum harus tegak siapapun yang tidak bersalah harus dibebaskan, ungkap Hidayat. Kedua, dalam konteks demokrasi kedua negara, ternyata Indonesia lebih unggul. Namun, disegi ekonomi, pendidikan, teknologi, dan sebagainya, Indonesia harus belajar dari kesuksesan Malaysia. Dalam pertemuan tersebut, Hidayat dan Anwar sempat membicarakan masalah TKI. Anwar menegaskan bahwa ia akan memperjuangkan nasib TKI dengan memperhatikan perlindungan hak azasi. Selain itu, lanjut Hidayat, Anwar juga berjanji akan memberikan kesadaran kepada rakyat Malaysia agar memperlakukan TKI secara manusiawi. Karena menurut Anwar antara Indonesia dan Malaysia terdapat hubungan yang saling membutuhkan, kata Hidayat. (evy flamboyan)