TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah mahasiswa dari gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jabotabek menolak rencana pemerintah menaikan bahan bakar minyak (BBM) hingga 40 persen. Pernyataan sikap ini disampaikan sejumlah mahasiswa di depan Kampus Universitas Indonesia, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Senin (6/12). Acara orasi dan pembacaan sikap BEM itu diikuti perwailan mahasiswa dari sejumlah universitas, seperti Politeknik Negeri Jakarta, Unisma, IPB, STIS, ISTEK dan Brigade UI. Dalam pernayatan sikapnya mereka menolak kebijakan pemerintah tentang kenaikan BBM, meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan tersebut, mendesak pemerintah segera mengusut tuntas kasus kasus BLBI yang melibatkan konglomerat hitam dan mendesak pemerintah segera memberantas korupsi dan menjebloskannya ke penjara. Menurut Zakiya, salah seorang koordinator kegiatan BEM Politeknik Negeri Jakarta, rencana pemerintah menaikan BBM sebuah kebijakan yang tidak adil. Sejauh ini pemerintah belum berhasil mengusut kasus BLBI dan menangkap para koruptor dan konglomerat tetapi sudah membebani rakyat kecil dengan kenaikan BBM. Kenaikan itu, akan berdampak pada naiknya harga-harga bahan kebutuhan pokok. ?Sementara konglomerat dan koruptor enak-enakan rakyat kecil lagi yang diminta untuk berkorban,? katanya. Jadi, ujarnya, jangan dulu mengeluarkan kebijakan seperti ini.Aksi ini menurut Zakiya merupakan awal dari sikap dan gerakan mereka. Jika pemerintah jadi mewujudkan rencana menaikan harga BBM apalagi hingga 40 persen, pihaknya berjanji akan menggalang masyarakat turun ke jalan memprotes kebijakan tersebut. Menurut Zakiya, pada awalnya, pemerintah baru ini menjadi harapan masyarakat untuk perubahan. Ternyata harapan tinggal harapam karena pemerintah baru juga sama saja dengan pemerintah lama yang tidak peduli dengan rakyat kecil. ?Pemerintah sekarang kenyataannya lebih peduli kepada dan mengakomodir kepentingan konglomerat hitam,? katanya. Ketidak jelasan kasus BLBI menurut Zakiya bukti pemerintah sekarang tidak jauh berbeda dengan pemerintah sebelumnya. Ramidi?Tempo