Ini Pesan Sultan kepada Putrinya Setelah Menikah  

Reporter

Senin, 21 Oktober 2013 06:30 WIB

Menantu Sri Sultan Hamengkubuwono X, KPH Yudanegara (Ahmad Ubaidillah) mengikuti ritual Ngabekten kepada raja jawa Sri Sultan Hamengkubuwono X di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta -- Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X akan menikahkan putri keempatnya, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro pada 21-23 Oktober. Sultan mempunyai pesan spesifik kepada putrinya yang juga telah menjadi penghageng Tepas Tandha Yekti atau yang diserahi tanggung jawab ikut mengelola pusat data Keraton tersebut.

"Asal ada upacara keraton, datanglah kalau ada peluang. Tapi kalau jauh, ya enggak masalah," kata Sultan saat ditemui di garasi mobil Keraton Yogyakarta, Jumat, 18 Oktober 2013. (Klik berita Sultan Mantu di sini)

Hal itu lantaran Sultan memaklumi usai menikah Hayu akan mengikuti suaminya yang bertugas di Amerika Serikat. Dengan demikian, frekuensi untuk pulang ke Yogyakarta tidak bisa dipastikan.

Sementara itu, Permaisuri Keraton Yogyakarta GKR Hemas mengaku kesepian karena berpisah dengan Hayu. Sebab, Hayu selalu memperhatikan kesehatannya. "Tapi ya senang dan bahagia karena anak-anak sudah berumah tangga semua," kata Hemas.

Menurut Hemas, istri merupakan manajer pernikahan dalam rumah tangga yang baik. "Jadi, istri yang bertanggung jawab mengatur rumah tangga. Kalau sudah lama mengenal dan ada masalah, bagaimana mengaturnya," kata Hemas.

Awalnya, Hayu pernah akan dinikahkan bersamaan dengan putri ke-5 atau putri bungsu Sultan, GKR Bendara. Hanya saja, Hayu menolak. "Dia ingin melanjutkan sekolah dulu," kata Hemas.

Tidak hanya soal upaya meraih cita-cita tinggi yang menjadi alasan Hayu tidak segera menikah. Dia juga punya pertimbangan lain. "Kalau saya menikah, berarti harus meninggalkan Indonesia karena harus ikut suami," kata Hemas menirukan perkataan Hayu kala itu.

Calon suami Hayu, yakni Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro, adalah seorang staf PBB yang bertugas di New York, Amerika Serikat. Hayu pun memilih dilangkahi adiknya yang menikah lebih dulu pada 18 Oktober 2011 lalu. "Padahal, saya sudah menyiapkan dua busana basahan," kata Hemas.

Usai menikah nanti pada 21-23 Oktober, Hayu akan mengikuti suaminya ke Amerika. Mereka akan berangkat 28 Oktober nanti. Dia akan meneruskan kuliah di sana. Namun, keinginan untuk kembali ke Indonesia tetap tinggi. "Hayu menyatakan tekadnya untuk berupaya agar suaminya bisa ditugaskan di Asia," kata Hemas.

Kisah asmara keduanya pun tak selalu berjalan mulus. Selain beda usia 10 tahun, hubungan jarak jauh juga acapkali membuat komunikasi tak lancar. Mereka pun sempat putus nyambung meskipun hubungan mereka tetap awet hingga 10 tahun. "Jika saya tidak dapat Abra (nama kecil Hayu), saya tidak akan menikah," kata Hemas menirukan Notonegoro kala itu.

Keseriusan Notonegoro pun dibuktikan dengan menjadi santri di pondok pesantren di Kudus, Jawa Tengah, kota asalnya. Dia nyantri selama satu tahun. "Mungkin dia berdoa agar mertuanya membolehkan dia menikah dengan Abra," kata Hemas sambil tertawa. Notonegoro dinilai Hemas sebagai pribadi yang cuek, tidak suka bergunjing, dan rajin beribadah.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait:

Sultan Mantu, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas
Keraton Tolak Beberkan Anggaran Pernikahan Agung
Sultan: Tugas Saya Sebagai Ayah Sudah Selesai

Ini Ritual Lengkap Panggih Pengantin

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

26 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

30 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Prosesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman

9 Januari 2024

Prosesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman

Calon pengantin Dhaup Ageng atau pernikahan agung yang digelar Pura Pakualaman Yogyakarta menjalani prosesi siraman.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya