TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Partai Demokrat Subur Budhisantoso kecewa saat tahu komunikasi dirinya dengan panitia penyelenggara diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) dipelintir. Subur menyebut pelintiran itu membikin susah banyak orang karena menjadi pemberitaan ramai di berbagai media massa.
“Saya kecewa waktu melihat rekaman di televisi soal pernyataan pembawa acara diskusi itu. Kok omongan saya jadi diplintir,” ujar Subur saat dihubungi Tempo, Sabtu, 19 Oktober 2013. Dia mengatakan tak pernah menyebut dirinya dijemput oleh Badan Intelijen Negara sebelum menghadiri acara diskusi yang diselenggarakan oleh organisasi massa yang didirikan oleh mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum itu.
Dalam tayangan yang sempat muncul di situs jejaring video Youtube, M Rachmad, yang menjadi moderator pada acara diskusi bertajuk "Dinasti Versus Meritokrasi Politik" itu di Duren Sawit, Jakarta Timur memang menyatakan Subur dijemput oleh staf BIN. “Kemudian ajudannya menyampaikan panitia menjemput Prof Budi langsung saja di Kalibata, tidak usah ke rumah. Maka panitia langsung meluncur ke Kalibata sebelum (salat) Jumat,” kata Rachmad dalam tayangan itu.
Panitia yang berupaya untuk menjemput di Kalibata tidak diperkenankan untuk bertemu dengan Prof Budi. “Tetapi panitia sempat berkomunikasi langsung dengan Prof Budi melalui handphone. Nah, melalui percakapan itu, disampaikan oleh Prof Budi bahwa Kepala BIN mau ketemu. Tetapi pada saat Prof Budi jam 9 pagi itu sudah di Kalibata, disampaikan oleh staf BIN kalau Kepala BIN sedang menghadap Presiden, jadi mohon ditunggu,” ujar Rachmad.
Presiden SBY, ujar Rachmad, sedang tak berada di Jakarta. “Jadi silakan teman-teman tafsirkan sendiri kenapa Prof Budi tidak bisa hadir. Dan kabarnya beliau tidak dibenarkan tinggalkan Kalibata sebelum ketemu Kepala BIN," kata Rachmad sambil menjelaskan alasan ketidakhadiran Subur.
Dikonfirmasi hingga Sabtu malam melalui telepon dan pesan singkat, Rahmad tak menjawab. Sebelumnya, Loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai ada reka cipta untuk menghalangi pendiri Demokrat Subur Budhisusanto untuk hadir dalam acara diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) kemarin. Subur disebut-sebut dijemput oleh anggota Badan Intelijen Negara untuk bertemu Ketua BIN Marcianno Norman berdekatan waktu dengan acara diskusi.
“Pak Subur tidak diculik, tapi memang ada semacam reka cipta supaya tidak bisa hadir ke acara diskusi,” kata Sekertaris Jenderal PPI Gede Pasek Suardika kepada Tempo. Menurut Pasek, Subur dikabarkan dijemput oleh pegawai BIN.
SUBKHAN
Berita Terpopuler:
Begini Cara Melacak Seseorang Via Ponsel
Ini Alasan Microsoft Matikan Windows XP
Marah-marah, Jokowi: Saya Ketularan Ahok
Evan Dimas: Saya Siap Miskin untuk Negara
Jaksa Agung: Kasus Terkait Atut Diinventarisasi
Jokowi Sedekah Rp 1.000
AFI 2013, Maia Estianty Telepon Ahmad Dhani
Berita terkait
Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi
6 hari lalu
Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare
20 Januari 2024
Polda Sulawesi Selatan membubarkan dskusi yang antara lain dihadiri oleh Melki Sedek Huang dan Girlbran M. Noor di Parepare, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaApa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?
25 Desember 2023
Dalam diskusi bisa terjadi perdebatan, karena debat sifatnya oposisional atau memiliki dua kubu yang saling berseberangan
Baca SelengkapnyaPanitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin
24 Desember 2023
Habil Marati, panitia acara diskusi Anies-Muhaimin mengaku baru kantongi izin dari kepolisian sehari jelang kegiatan pada diajukan sejak 3 pekan lalu
Baca SelengkapnyaIni Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres
23 Desember 2023
Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Buka Ruang Diskusi bersama APKB
20 Desember 2023
Dalam rangka mendukung investasi dan ekspor nasional, Bea Cukai gelar sharing session bersama pengurus asosiasi pengusaha kawasan berikat (APKB) seluruh Indonesia yang berlangsung di Aula Merauke, Kantor Pusat Bea Cukai, pada Rabu, 20 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaRektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru
11 Desember 2023
Pada era Orde Baru, larangan itu melalui NKK/BKK. Kini dilakukan melalui kebijakan rektor.
Baca SelengkapnyaRektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah
11 Desember 2023
Rektor UIN Yogyakarta Al Makin meminta pembatalan acara. "Bahaya," kata dia dalam pesan singkat soal alasan pembatalan itu.
Baca SelengkapnyaBertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM
24 November 2023
Boediono mengatakan pertemuan bersama Ganjar hanya berbicara soal pengalamannya selama berada di pemerintahan sejak orde baru.
Baca Selengkapnya