Penggusuran Dolly Dinilai Tak Selesaikan Masalah  

Reporter

Sabtu, 12 Oktober 2013 15:32 WIB

Sebuah stiker pemilihan ketua RW tertempel di kaca cafe dan karaoke Dolly Racun di kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya, Rabu (18/9). Sebanyak 52 wisma terancam ditutup dan 311 penghuni wisma akan dipulangkan pada tahun 2015, sesuai rencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Pengamat sosial Universitas Airlangga, Bagong Suyanto, menilai rencana Pemerintah Kota Surabaya menggusur dan menutup lokalisasi Dolly tidak akan efektif untuk memberangus praktek maksiat di Surabaya. Ia menuturkan, menutup lokalisasi Dolly adalah cara instan dan tidak mendasarkan pada dampak berikutnya.

Menurut dia, pemerintah Surabaya cenderung menyelesaikan masalah maksiat dengan parameter politik berdasarkan target kinerja pemimpinnya. Padahal, rantai bisnis maksiat di Dolly ibarat sudah menahun dan mengakar puluhan tahun silam. "Jangan di-gebyah uyah. Menutup lokalisasi dengan memberikan pelatihan dan kompensasi uang itu tidak menyelesaikan masalah sampai akarnya," kata Bagong kepada Tempo, Jumat, 11 Oktober 2013.

Dari hasi riset kualitatif tentang anak perempuan dalam indutri seks di Dolly pada 2012, Bagong menyimpulkan, penggusuran lokalisasi Dolly bukan solusi terbaik mengurai sengkarut dunia maksiat. Wanita terjun ke dunia maksiat ternyata didasarkan pada sejumlah pemicu, bukan pemicu tunggal. Lain hal apabila semua pekerja seks di Dolly terjerumus ke lembah hitam karena faktor ekonomi semata dan ketiadaan keahlian alias minim skill individu.

Menurut dia, rencana Pemkot Surabaya menggusur lantas memberi pelatihan dan duit modal membuka usaha, menggambarkan bahwa semua wanita yang terjerumus di Dolly dipicu dari satu faktor saja.

Satu Minggu lalu, Bagong mengaku diundang oleh Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam diskusi membahas dampak penutupan lokalisasi dengan dinas sosial dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Dalam diskusi, katanya, penutupan lokalisasi di sejumlah daerah dinyatakan tidak efektif memutus rantai dunia prostitusi. Padahal sejumlah PSK telah diberi modal usaha dan pelatihan. Prostitusi malah beralih ke hotel-hotel dan jalanan, bahkan lewat pesanan. Akibatnya, praktek prostitusi baru ini disinyalir bisa memicu penyebaran penyakit. "Temuan ini semakin menguatkan bahwa wanita terjerumus ke dunia esek-esek bukan didorong kemiskinan semata, tapi moral juga berperan membentuk sikap PSK," ucapnya.

Selain tak efektif menutup Dolly, kata dia, masyarakat sekitar sangat diuntungkan atas keberadaan lokalisasi. Ibaratnya, antara rumah bordir dengan warga sekitar sudah terjalin simbiosis mutualisme dan mengakar. Hubungan yang berjalin kelindan ini sangat sulit diputus dalam tempo singkat. Bagong sendiri tak tahu butuh waktu berapa lama agar Dolly tutup tanpa menimbulkan masalah baru di tempat lain. Hanya, dia menegaskan, butuh proses panjang dan bertahap mengurai benang merah dunia maksiat di Dolly. "Tidak bisa hanya berdasarkan target untuk mengejar kinerja politik saja. Butuh proses panjang karena faktor pemicunya banyak." Selengkapnya, baca Edisi Khusus Dolly.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait:

Mantan Muncikari Naik Haji
PSK di Dolly Mengaku Tidak Suka Pria Perkasa
Semalam, Satu PSK Dolly Layani 10 Tamu
Prostitusi di Dolly, Siapa Yang Diuntungkan?

Berita terkait

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

48 hari lalu

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

48 hari lalu

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.

Baca Selengkapnya

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini

Baca Selengkapnya

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam

Baca Selengkapnya

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.

Baca Selengkapnya